TEMPO.CO, Jakarta -Easy To Holiday, Travel atau Trip Organizer milik Sunawar Eko Priadi, diduga melakukan penipuan kepada calon pelancong. Akun Instagram milik Adi-demikian Sunawar Eko Priadi biasa disapa- dipenuhi hujatan.
Sejak awal November 2019 pun, kolom komentar akun @easy.toholiday pun dipenuhi hujatan para peserta travel. "Akun penipu, 300 jt gak dibalikin uang customer. Hati-hati guys," tulis akun @anno1212.
Hal senada dituliskan akun @vannishaagatha, "Mas, harusnya, tgl 20 ini aku seneng2 di kasmir tp mas adi bikin aku sedih. Kepercayaankun ke mas adi udah mas adi sia2in. Mas adi bakal susah sendiri kalo hidupnya kayak gini. Kepercayaan itu mahal harganya."
Adapun para peserta travel Easy To Holiday yang diketahui tertipu dan bergabung dengan grup WhatsApp "Tuntut Pengembalian DP" sudah mencapai lebih dari 30 orang. Nilai kerugian pun bervariasi, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 90 juta.Total kerugian seluruh peserta yang tergabung dalam grup tersebut mencapai Rp 444.950.000.
Sebelumnya diberitakan,gelagat Adi kurang baik sejak Oktober 2019 lalu. Peserta rombongan yang akan berangkat ke Jepang terpaksa jalan sendiri, tanpa ditemani Adi yang tiba-tiba menghilang dan sulit dihubungi. Meski tetap berangkat dengan modal tiket airlines yang sudah diberikan Adi, sayangnya dikisahkan Febrina, salah seorang rombongan yang ke Jepang, "Kami tetap harus bayar apartemen, karena cek yang dikasih untuk bayar apartemen bodong."
Pengakuan Adi kepada peserta rombongan ke Jepang, ia tengah sakit. Untuk membuktikan ucapannya, ia pun berhasil membawa rombongan berikutnya ke Kashmir pada akhir Oktober 2019. Lagi-lagi dengan layanan yang ramah dan menyenangkan.
Sayangnya, Kashmir menjadi perjalanan Adi yang terakhir. Berikutnya, ia sudah tidak bisa dihubungi. "Sedihnya, di saat mulai bermasalah, dia masih menelpon saya untuk melunasi perjalanan saya ke Turki yang akan dilakukan pada 28 November 2019. Alasannya, dia sedang mengurus penginapan untuk yang di Turki. Total saya sudah bayar Rp 16,5 juta," kata Dwi kepada Tempo, Rabu, 4 Desember 2019.
Ia mengatakan ikut mendaftar ke Turki karena temannya sudah pernah ke India bersama Easy To Holiday. Dan temannya pun menjadi peserta ke Turki.
Sampai saat ini, para peserta sudah berulang kali menghubungi Adi ke dua nomor telepon, menghubunginya lewat akun media sosial Instagram dan email, hingga mencari tahu alamat rumah Adi. Mereka juga tengah berencana melaporkan Adi ke polisi. Tempo berupaya menghubungi Adi. No teleponnya masih aktif, tetapi tidak dapat dimintakan konfirmasi. Pesan WhatsApp tidak berbalas.