TEMPO.CO, Jakarta- Fraksi Partai Solidarittas Indonesia atau PSI DPRD DKI menyampaikan sejumlah catatan terhadap RAPBD DKI 2020 dalam rapat paripurna.
Mulai dari transparansi hingga efisiensi penganggaran. "Kami masih menemukan banyak anggaran yang tidak tepat guna," ujar anggota Fraksi PSI Anthony Winza dalam rapat paripurna, Rabu 4 Desember 2019.
Anthony memisalkan anggaran Rp 1,07 triliun untuk pembangunan rusun pada 2020 yang diperkirakan untuk 3.000 unit. Padahal kata dia saat ini masih ada 6000 unit rusun yang belum digunakan.
Menurut Anthony mestinya DKI tidak terburu-buru menambah pembangunan rusun saat masih banyak unit yang belum dipergunakan.
Anthony melanjutkan RAPDB 2020 juga tidak efisien. Hal ini terlihat dari anggaran untuk berbagai even yang dicanangkan oleh DKI pada 2020 sekitar 387 kegiatan dengan anggaran Rp 1,5 triliun.
Selain itu PSI juga menyoroti anggaran untuk balap mobil Formula E, Anthony menilai anggaran yang mencapai Rp 1,2 triliun tersebut tidak mencerminkan efisiensi dan agenda prioritas karena tidak masuk dalam rancangan pembangunan jangka menengah daerah.
"PSI menilai bahwa puncak dari perencanaan anggaran yang tidak jelas prioritas, tidak cermat, tidak efisien terjadi pada event Formula E," ujarnya.
Anthony menilai bahwa kegiatan tersebut hanya untuk sebagian masyarakat kalangan menengah ke atas. Sedangkan masyarakat kecil kata dia masih butuh banyak perhatian dari DKI seperti kebutuhan air bersih.