TEMPO.CO, Jakarta - Hingga saat ini baru 85 dari 780 unit hunian di Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, yang sudah ditempati pemiliknya. Mereka berasal dari 125 pemohon yang sudah melakukan akad KPR. Di luar itu, sebanyak 225 pemohon sudah lolos dari verifikasi bank dan menunggu proses akad.
"Ada yang sudah lolos tapi belum bisa akad, mungkin sulit untuk menjadwalkan waktu," ujar Kepala Unit Pelaksana Tugas Rumah DP Nol, Zikran Kurniawan, Kamis 12 Desember 2019.
Zikran ditemui di lokasi ground-breaking tower Rumah DP Nol di Cilangkap, Jakarta Timur. Dia ditanya perihal rendahnya tingkat hunian program strategis Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut. Di Cilangkap, Anies menandai pembangunan tower kedua dengan kapasitas 850 unit.
Zikran menyebut, sebagian yang sudah melakukan akad belum menghuni unit karena terkendala zonasi sekolah. Sistem zonasi sekolah saat ini mengatur bahwa siswa harus bersekolah di daerah sekitar tempat tinggal. Zikran menyatakan akan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mengatasi kendala tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pembangunan rumah DP Nol tahap kedua di Cilangkap, Cipayung Jakarta Timur. Kamis 12 Desember 2019. Tempo/Taufiq Siddiq
Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan menegaskan bahwa peminat Rumah DP Nol banyak. Mengutip data dari Dinas Perumahan, pendaftar tahap pertama di Klapa Village mencapai 1.458 orang. Namun diakuinya pula banyak pendaftar tidak lolos dalam proses administrasi. "Antara kemampuan dan persyaratan administratif tidak sinkron," katanya.
Anies lalu menyebut sedang meninjau ulang Peraturan Gubernur Nomor 104 tahun 2018 tentang Fasilitas Pembiayaan Perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang sudah dibuatnya. "Kami ingin agar beberapa persyaratan teknisnya direvisi," ujarnya.
Rusunami Klapa Village masih sepi terbukti saat Tempo datang bertamu pada akhir November lalu. Sejak dari tamannya, masuk ke lobi, hingga di lorong-lorong huniannya, tak banyak penghuni yang ditemui. Tempo sampai ke lorong di lantai dua dan tiga rusun sederhana hak milik itu. Yang tampak hanya ada 3-4 kamar yang lampunya menyala dan memiliki alas kaki di depan pintunya--pertanda ada penghuninya. Padahal lantai dua terdiri dari kamar nomor 211-223 dan 228-239.