TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta membantah program rumah DP nol rupiah Klapa Village di Pondok Kelapa sepi peminat karena berdekatan dengan kuburan. Lokasi rumah susun Klapa Village memang bersebelahan Tempat Pemakaman Umum Pondok Kelapa.
Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Fasilitas Pemilikan Rumah Sejahtera Dzikran Kurniawan mengatakan minat pemohon program itu sangat tinggi.
"Rumah saya juga dekat kuburan. Itu masalah progresif. Lagi pula kuburannya juga bagus-bagus," Dzikran usai menghadiri pemancangan tiang pertama Rumah Susun DP Nol Rupiah Nuansa Cilangkap, Kamis. di Jakarta, Kamis 12 Desember 2019.
Sebelumnya, ada seorang peminat hunian DP 0 Rupiah bernama Imih (47) warga Cilangkap, Kecamatan Cipayung mengaku tak jadi mendaftar hunian di Klapa Village karena kurang nyaman tinggal dekat kuburan.
Iklan
Contoh desain rumah DP nol rupiah Klapa Village, Jakarta Timur, Kamis, 25 Juli 2019. TEMPO/Lani Diana
"Saya emang penakut orangnya. Pas kemarin lihat, ternyata dekat banget kuburan ya. Makanya nahan dulu mendingan di sini (Nuansa Cilangkap) soalnya dekat rumah juga," kata warga RT05 RW01 Cilangkap itu.
Rusun Klapa Village yang diresmikan pada 31 Agustus 2019 berada bersebelahan dengan TPU Pondok Kelapa. Tempat pemakaman itu menampung 30 ribu jasad pada area lahan seluas 32 hektare.
Sebagian dari Tower Samawa Klapa Village di Jalan H Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, menghadap langsung ke area pemakaman.
Saat Antara menyambangi salah satu unit percontohan di lantai dua Menara Samawa Nuansa Klapa Village, Kamis 5 Desember 2019, suasana tipe studio berukuran 24 meter persegi tampak nyaman dan bersih. Namun saat tirai jendela berukuran 1x1 meter persegi dibuka, pengunjung akan menyaksikan pemandangan lahan pekuburan TPU Pondok Kelapa.
"Memang apa yang salah dengan tempat tinggal yang dekat sama kuburan. Kalau saya lihat, tidak ada pengaruhnya," kata Dzikran.
Dari total 780 unit hunian Klapa Village, sebanyak 85 unit di antaranya saat ini telah terisi. "Sementara yang daftar lewat formulir sebanyak 1.458 pemohon. Sebanyak 225 di antaranya sudah disetujui KPR-nya tinggal tunggu akad," katanya.
Dzikran mengungkap Rusun Klapa Village belum terisi penuh bukan karena lokasi dekat kuburan, melainkan lebih disebabkan urusan administrasi. Di antaranya pertimbangan perbankan terhadap jaminan keberlangsungan cicilan pemohon.
"Ada yang gagal karena tabungannya kurang. Mereka ada yang masih terlibat pinjaman dengan perbankan lain, misalnya jenis fintech dan lainnya sehingga tabungannya kurang," katanya.
Selain itu ada pula pemohon rumah DP nol yang sudah akad namun belum mengisi hunian karena mempertimbangkan faktor jarak sekolah anak dengan
Rusun Klapa Village. "Anaknya sudah sekolah di tempat tinggal asal. Ada namanya sistem zonasi sekolah, karena jaraknya jauh, jadi belum dihuni unitnya," kata Dzikran.