TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengecam tindakan anak buahnya yang membuat sejumlah pegawai honorer K-2 harus menyeburkan diri ke dalam got kotor hanya untuk perpanjangan kontrak. Menurut dia, hal itu merupakan tindakan tak beradab yang harus dihentikan.
Anies mengimbau seluruh jajaran pegawai Pemprov DKI Jakarta menghentikan kegiatan-kegiatan yang dinilai tak beradab meskipun hal itu sudah menjadi sebuah tradisi atau kebiasaan. Dia menyatakan akan memberikan sanksi tegas bagi pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang melakukan hal semacam itu.
"Kebiasaan-kebiasan apapun, yang dilakukan di manapun, walaupun sudah berkali-kali kalau itu tidak menjaga prinsip keberadaban maka tidak boleh dilaksanakan dan akan diberi sanksi," kata Anies di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 16 Desember 2019.
Atas kejadian di Jelambar, Jakarta Barat, sepekan lalu Anies pun telah mencopot Lurah Jelambar Agung Tri Atmojo. Hal itu dilakukan setelah Inspektorat DKI Jakarta selesai melakukan pemeriksaan terkait kejadian tersebut.
"Hasil pemeriksaan sudah selesai dan mereka terbukti. Karena itu mereka akan dibebastugaskan. Kalau kemarin nonaktif, sekarang akan dibebastugaskan," kata mantan Menter Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Anies juga mengklaim telah bertindak sebelum peristiwa ini ramai di media sosial. "Sebelum jadi pembicaraan media, belum jadi viral di medsos. Kami begitu ada peristiwa, langsung kami tindak, dan langsung hari itu juga lurah dinonaktifkan," katanya.
Sebelumnya, video sejumlah pegawai honorer K2, yang belakangan diketahui anggota PPSU, masuk got viral di media sosial. Menurut Kepala Inspektorat DKI Jakarta Michael Rolandi, kejadiannya berlangsung pada Selasa pagi, 10 Desember 2019.
Video itu diunggah akun Instagram @kabarjakarta1 dengan deskripsi kegiatan pegawai honorer K2 di lingkungan DKI Jakarta yang masuk ke got di Kelurahan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Dalam video dideskripsikan juga bahwa kegiatan tersebut direkam di sebuah got berair kotor di kawasan Jelambar, Jakarta Barat.
Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi mengatakan berdasarkan pengakuan Lurah Jelambar puluhan pegawai honorer berada di dalam got, bukan dalam rangkaian tes syarat perpanjangan kontrak Penyedia Jasa Lainnya Perseorangan (PJLP). Namun, kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka selebrasi atau bagian dari euforia setelah menjalani serangkaian tes, kemudian "nyemplung" di dalam got keruh dengan ketinggian air di atas satu meter.
Hanya, banyak pihak yang melihat, kegiatan itu bukan selebrasi, dan rekaman video itu lebih terlihat sebagai tes karena diawasi.