TEMPO.CO, Depok – Rumah Sakit Universitas Indonesia di Depok merawat satu pasien akibat gigitan ular kobra. Humas RSUI Kinanti mengatakan pasien bocah laki-laki berusia 8 tahun, RAS harus mendapatkan penanganan intensif usai mendapat gigitan ular pada bagian tangannya.
“Korban masuk IGD RSUI, pada Sabtu, 14 Desember 2019, Tim medis RSUI langsung melakukan penanganan kepada pasien dengan segera memberikan serum anti bisa ular (SABU),” kata Kinan melalui keterangan resmi yang diterima Tempo, Selasa 17 Desember 2019.
Kinan mengatakan, usai penanganan di IGD, RAS langsung dibawa ke Pediatric Intermediate Care Unit (PIMCU).
“Untuk optimalisasi pemantauan, dipindahkan ke pediatric intermediate care unit (PIMCU). Tim medis melakukan penanganan dan perawatan secara optimal terhadap RAS, baik saat di IGD maupun saat di ruang PIMCU,” kata Kinan.
Kinan mengatakan, saat ini kondisi bocah tersebut sudah mulai membaik, “Rencananya hari ini pasien sudah bisa pulang dan dijadwalkan untuk melakukan kontrol ke dokter pada minggu depan,” kata Kinan.
Diketahui, RAS digigit ular kobra saat sedang bermain di sekitar rumahnya di jalan Kemiri Jaya, Kecamatan Beji, Depok. "Ular kobra itu ditangkep sama keponakan. Pas mau dimasukin ke dalam botol minuman keponakan saya langsung digigit (dipatuk) ular itu," kata paman korban Ramadhoni.
Ramdhoni mengatakan, keponkannya saat itu sedang bermain bersama temannya di teras rumah, dan tiba-tiba ada dua anak ular kobra itu muncul.
"Satu ular dimatikan, satu ularnya lagi ditangkap dan hendak dimasukkan ke dalam botol untuk dibuang,” kata Dia.
Saat hendak memasukkan ular ke botol, RAS dipatuk ular berbisa itu. “Namanya anak-anak, mereka kurang teliti atau kurang hati-hati, ketika diambil ularnya malah menggigit tangan ponakan saya,” kata Ramdhoni.
Ular kobra yang terlihat di permukiman warga pada musim hujan ini membuat masyarakat Kota Depok khawatir.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, akan mengkaji faktor penyebab ular kobra bermunculan di lingkungan warga bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok juga Komunitas Intelijen Daerah. “Kami sedang mengkaji faktornya itu apa,” kata Idris.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA