TEMPO.CO, Bogor - Longsor susulan kembali terjadi di Kampung Ciputih Tonggoh, Desa Jayaraharja, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Ahad 5 Januari 2020 pukul 22.05 WIB. Saat longsor terjadi warga dari desa lain sedang menjemput bantuan yang dibawa oleh para relawan.
Bantuan tersebut rencananya untuk didistribusikan melalui hutan atau gunung untuk warga terdampak yang kampungnya belum bisa diakses kendaraan. "Iya ini masih rawan. Mungkin (Senin) pagi kami akan lakukan pencarian. Semoga mereka sudah selamat di tempat tujuan," ucap Soleh 52 tahun, warga Siberani yang sedang menunggu pembagian bantuan, Ahad malam, 5 Januari 2020.
Sholeh sangat berharap warga yang melintas Gunung Handarusa dapat kembali selamat sampai tujuan. Menurut dia, warga dari desa lain harus berjalan sejauh tiga kilometer untuk memenuhi kebutuhan warga. "Kasihan warga di sana (kampung terisolir) yang sudah menunggu kedatangan mereka," kata Soleh.
Sebelumnya, masih ada dua desa yang terisolir akibat longsor yang terjadi di Kecamatan Sukajaya. Dua desa itu ialah Urug dan Siberani.
Salah satu Ketua RT setempat, Mumuh, mengatakan akan segera melaporkan kejadian longsor susulan kepada para petugas TNI atau Polri. Ia berharap petugas bisa segera membantu mengevakuasi dan mencari warga yang masuk ke gunung. "Juga akan saya laporkan ke Pak Kades supaya ada tindak lanjut," kata Mumuh.
Mumuh mengatakan tidak bisa langsung menyisir hutan yang terjadi longsor karena masih merasa takut adanya longsor susulan. "Kalau besok kan setidaknya ada cahaya dan kami meliat kondisi cuaca, mudah-mudahan bersahabat," ucapnya.
Pantauan Tempo di lapangan, warga yang masuk ke dalam hutan di Gunung Handarusa yang kembali longsor ada sekitar belasan orang. Mereka menerima bantuan sekitar pukul 21.00 WIB dan langsung bergegas masuk ke hutan. Salah seorang warga tersebut sempat menyebut dirinya buru-buru karena warga sudah amat meunggu bantuan. "Mereka kelaparan di sana. Menunggu kami bawa makanan," ucap dia sambil berlalu.
M.A MURTADHO