TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bahana Prima Nusantara Muhidin Shaleh ungkap rencana pembangunan kolam seluas lapangan bola dalam proyek revitalisasi Monas. Muhidin berujar proyek ini merupakan tahap pertama revitalisasi monas di plaza bagian selatan.
Menurut dia, selama ini Monas tak memiliki panggung permanen untuk menggelar acara seperti upacara. Pemerintah DKI atau pusat, harus membangun panggung setiap kali menggekar acara di sana.
"Kawasan yang tadinya jadi tempat parkir sekarang sudah direvitalisasi menjadi plaza yang digunakan oleh pemda dan pusat. Jadi sewaktu-waktu kalau kemudian Kemenhan (Kementerian Pertahanan) atau angkatan darat menggelar alutsista tidak usah jauh-jauh," jelas dia.
Muhidin menjelaskan, pihaknya bakal membangun kolam berukuran sekitar 97 x 40 meter persegi layaknya lapangan bola. Di dalam kolam nantinya akan dipasang lampu sorot. Lampu itu, dia melanjutkan, diatur memancarkan cahaya ke arah Monas. Namun, dia tak menjelaskan secara rinci desain plaza ini.
"Mungkin dari (pemerintah) pusat bisa pakai dan ini baru berjalan di plaza bagian selatan," ucap dia.
Sejumlah buruh mengerjakan pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta revitalisasi kawasan Monas dihentikan sementara waktu hingga Pemprov DKI Jakarta mendapatkan izin dari Kementerian Sekretariat Negara. ANTARA
Sebelumnya, kredibilitas PT Bahana Prima Nusantara dipertanyakan setelah politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyampaikan kejanggalan alamat pemenang tender proyek revitalisasi Monas itu.
Anggota DPRD Fraksi PSI Justin Adrian sempat menelusuri alamat PT tersebut di Jalan Nusa Indah No 33, Ciracas, Jakarta Timur. Namun di alamat tersebut tidak ada tanda-tanda adanya sebuah kantor dan gedung perusahaan.
Menurut Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa DKI Blessmiyanda mengatakan, dari 105 perusahaan yang berminat mengerjakan proyek, hanya ada dua perusahaan yang mengajukan dokumen penawaran proyek revitalisasi Monas. Dua perusahaan itu adalah PT Bahana Prima Nusantara (Rp 64,41 miliar) dan PT Bagas Jaya (Rp 66,3 miliar).