TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Idham Aziz baru saja membentuk Satgas Antimafia Bola Jilid 3 pada 1 Februari 2020. Satgas ini akan memastikan tak ada pengaturan skor dalam setiap liga di Indonesia.
Tak hanya itu saja, Satgas juga akan bertugas mengawasi proses seleksi Timnas U-20 yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 pada 2021. Hal ini bertujuan agar seluruh pemain yang bergabung dalam Timnas dipilih dalam proses yang adil.
"Kami akan mengawasi, bagaimana proses rekrutmen pemain untuk kejuaraan dunia U-20 nanti. Jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020.
Sebelumnya, Satgas Antimafia Bola jilid 2 telah merampungkan masa tugasnya setelah membongkar dugaan pengaturan skor di Liga 3 antara Perses (Sumedang) vs Persikasi (Bekasi). Kepolisian sudah melimpahkan kasus ini ke pengadilan.
Saat itu, Kepala Satgas Antimafia Bola Polri Brigadir Jenderal Hendro Pandowo mengatakan pengaturan skor terjadi setelah manajemen klub sepak bola Persikasi memberikan uang suap kepada pihak PSSI Jawa Barat sebesar Rp 12 juta. Dengan uang tersebut, manajemen berharap klubnya dapat memenangkan pertandingan melawan Perses Sumedang pada 6 November 2019 melalui pengaturan skor.
Kini, Satgas kembali dibentuk untuk mengawasi Liga 1, 2, dan 3 yang akan mulai bergulir. Untuk menunjukkan kesungguhan Satgas dalam memberantas mafia bola, Yusri mengatakan Kasatgas Antimafia Bola Polri Brigjen Hendro Pandowo akan memanggil Dirkrimum dari 13 Polda.
"Ada 13 Polda nanti yang akan dikumpulkan Dirkrimumnya. Rencana kalau lancar sekitar hari Jumat nanti kami laksanakan konferensi pers bersama teman-teman dari PSSI maupun juga dari Menpora," kata dia.
M JULNIS FIRMANSYAH