TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua Yusuf Azhar, Aprilia, menyatakan akan mengembalikan anaknya ke Wuhan, Cina, apabila wilayah tersebut sudah dianggap aman dari sebaran virus corona alias COVID-19. Yusuf (21 tahun) merupakan mahasiswa Indonesia yang saat ini menjalani perkuliahan di Universitas Wuhan.
"Nanti akan kembali lagi setelah keadaan di sana sudah pulih," kata Aprilia yang menunggu anaknya tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu, 15 Februari 2020. Yusuf merupakan satu di antara ratusan warga Indonesia yang telah menjalani observasi di Natuna.
Aprilia menuturkan saat wabah corona merebak, perkuliahan anaknya memang sedang memasuki masa liburan. Sejak perkuliahan mulai aktif kembali bulan lalu, kata dia, anaknya tetap menjalani perkuliahan secara online. "Dikasih PR, secara online," sebutnya.
Ibu berusia 56 tahun itu mengatakan anaknya sudah dinyatakan sehat oleh tim dokter yang memeriksa. Selain itu, tetangga dan kerabatnya juga sudah banyak yang menanyakan kabar anaknya yang telah menjalani observasi.
Aprilia menyatakan lingkungan di rumahnya pun di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, juga tidak khawatir dengan keadaan anaknya karena telah dinyatakan bebas dari virus Corona. "Dari RT dan RW juga datang dan diberi tahu bahwa anaknya dalam keadaan sehat," ujarnya.
Selama terisolasi di Wuhan, kata dia, komunikasi keluarga dengan Yusuf cukup lancar. Hanya saja anaknya memang tidak diperbolehkan keluar karena semua perjalanan ditutup. "Hanya di dalam kamar saja dan tidak boleh keluar. Mereka tetap dipantau," sebut Aprilia.
Kementerian Kesehatan memulangkan 238 warga negara Indonesia (WNI) dan satu warga negara asing yang dikarantina atau diobservasi di Natuna, hari ini, Sabtu, 15 Februari 2020. Mereka dikarantina setelah Pemerintah Indonesia mengevakuasi dari Cina pada 2 Februari 2020 untuk menghindari wabah virus corona.
IMAM HAMDI