TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenny Sucipto mulai memperkenalkan diri untuk maju sebagai calon wali kota Depok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2020.
Kepada Tempo, Yenny menyatakan siap lahir dan batin maju melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.
“Kalau kesiapan sih sebenarnya sudah siap betul,” kata Yenny kepada Tempo, Senin 17 Februari 2020.
Yenny mengatakan, alasannya maju dalam pertarungan pilkada Depok adalah berangkat dari kegelisahannya melihat pembangunan di Kota Depok selama 15 tahun terakhir tak menunjukkan perkembangan yang baik. Ia mengatakan ingin perubahan di Kota Depok.
“Karena kan modalitas saya yang pertama itu adalah modal sosial, kedua adalah soal skill, bersama seluruh komponen masyarakat Depok, saya akan istikomah setia di garis rakyat. Maka itu saya berani untuk maju dalam Pilkada Depok 2020,” kata Yenny.
Menurut Yenny, sudah terlalu lama masyarakat Depok membiarkan ketidakberesan merajalela. Padahal, keluarga dan anak-anak membutuhkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang prima demi Indonesia di masa depan. “Kalau Depok maju, Indonesia maju,” kata dia.
Yenny mengatakan, pembangunan infrastruktur dan pelayanan masyarakat yang minim serta penggunaan anggaran daerah yang tidak transparan sudah waktunya diakhiri. Dan melalui Pilkada Depok 2020 mimpi masyarakat Depok memiliki kota yang maju dan membanggakan dapat diwujudkan “Syaratnya, jangan lagi-lagi salah memilih pemimpin,” kata Yenny.
Disinggung soal koalisi PDIP dengan Partai Gerindra pada tingkat Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP, Yenny mengatakan, hingga saat ini belum ada rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP terkait rekomendasi calon dan keputusan koalisi.
“Sampai saat ini DPP belum memberikan rekomendasi siapa calon dan koalisi dengan siapa, tetapi kalau DPC sudah mengklaim sudah berkoalisi dan sebagainya, sah-sah saja, tapi kan yang perlu dipahami bahwa mekanisme pendaftaran bukan hanya di tingkat DPC, dan kalau rekomendasi belum turun belum final berarti,” kata Yenny.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Depok, Ikravany Hilman mengatakan, PDIP dengan Gerindra di tingkat kota sudah menandatangani kesepakatan secara resmi untuk berkoalisi menghadapi Pilkada 2020.
“Di tingkat DPC sudah ada hitam di atas putih. Tentu bukan hanya kami di tingkat DPC, kami juga konsultasi di DPD dan DPP,” kata Ikra pada Rabu, 29 Januari 2020.
Ikra mengatakan, meski telah bersepakat status resmi koalisi tetap menunggu rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) masing-masing partai termasuk DPP PDIP. “Status resminya tetap menunggu rekomendasi DPP, tetapi di tingkat bawah sudah bisa dianggap suatu kesepakatan,” kata Ikra.
Dalam koalisi tersebut ada kesepakatan bahwa Gerindra mengusulkan wali kota, sementara PDIP mengusung wakil wali kota.