TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penyandang status pasien dalam pengawasan atau PDP Corona COVID-19 di Jakarta tidak pernah turun setiap hari hingga 21 Maret 2020. Jumlah PDP di DKI hanya pernah stagnan dalam dua hari, sedangkan kenaikan pasien tertinggi mencapai lebih dari 100 orang dalam sehari.
Persentase tersebut didapat dari tabel jumlah PDP yang tersaji dalam laman corona.jakarta.go.id. Tabel tersebut disusun pemerintah daerah berbasis laporan dari fasilitas kesehatan di DKI Jakarta dan telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Berdasarkan Pedoman COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, PDP adalah mereka yang memiliki ciri seperti infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA dan demam di atas 38 derajat celsius.
PDP juga punya gejala klinis lain seperti pilek, sakit tenggorokan, sesak nafas, pneumonia atau infeksi paru-paru ringan sampai berat dan batuk. Orang dalam kategori PDP juga punya riwayat bersinggungan dengan pasien positif Corona atau pergi ke daerah episentrum corona, di luar maupun dalam negeri.
Status PDP berada satu tingkat di atas status orang dalam pemantauan (ODP).
Berikut data lengkap jumlah pasien PDP di Jakarta.
1 Maret: 39 PDP dengan rincian sebanyak 9 orang dirawat dan 30 orang pulang serta dinyatakan sehat
3 Maret: 54 pasien (24 dirawat, 30 pulang)
4 Maret: 56 pasien (26 dirawat, 30 pulang)
5 Maret: 83 pasien (49 dirawat, 34 pulang)
6 Maret: 88 pasien (44 dirawat, 44 pulang)
7 Maret: 98 pasien (44 dirawat, 54 pulang)
8 Maret: 127 pasien (57 dirawat, 70 pulang)
9 Maret: 166 pasien (87 dirawat, 79 pulang)
10 Maret: 197 pasien (97 dirawat, 100 pulang)
11 Maret: 219 pasien (103 dirawat, 116 pulang)
12 Maret: 238 pasien (120 dirawat, 118 pulang)
13 Maret: 261 pasien (126 dirawat, 135 pulang)
14 Maret: 289 pasien (152 dirawat, 137 pulang)
15 Maret: 308 pasien (159 dirawat, 149 pulang)
16 Maret: 330 pasien (168 dirawat, 162 pulang)
17 Maret: 374 pasien (194 dirawat, 180 pulang)
18 Maret: 374 pasien (194 dirawat, 180 pulang)
19 Maret: 480 pasien (290 dirawat, 190 pulang)
20 Maret: 505 pasien (297 dirawat, 208 pulang)
21 Maret: 528 pasien (313 dirawat, 215 pulang)
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah PDP di Ibu Kota tidak pernah menurun. Jumlah PDP rata-rata bertambah 25 orang setiap hari, baik dalam kategori yang masih dirawat maupun yang pulang dan sehat.
Kenaikan tertinggi terjadi pada Kamis 19 Maret 2020. Pada hari itu, total PDP berjumlah 480 orang. Sementara di hari sebelumnya, jumlah pasien tercatat hanya 374 orang. Artinya, terdapat penambahan PDP sebanyak 106 orang dalam satu hari.
Walau tidak pernah mengalami penurunan, jumlah PDP di Jakarta sempat stagnan. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 17 hingga 18 Maret 2020. Selama dua hari, jumlah PDP tercatat tidak mengalami perubahan yaitu 374 orang. Selanjutnya, kenaikan jumlah pasien terendah dalam bulan ini terjadi di tanggal 3 ke 4 Maret 2020. Jumlah PDP hanya bertambah 2 orang.
Hingga Sabtu, 21 Maret 2020 pukul 18.00, jumlah korban jiwa akibat COVID-19 di Jakarta mencapai 25 orang. Data korban meninggal dunia itu bertambah 5 orang dari hari sebelumnya, yakni Jumat, 20 Maret 2020. Hingga petang itu pula, pasien positif corona di Ibu kota tercatat berjumlah 268 orang. Sebanyak 17 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.