TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB Jakarta untuk mencegah penyebaran virus corona, hampir 50 persen toko di Mal Setiabudi One pilih tutup. PPSB Jakarta mulai berlaku pada Jumat, 10 April 2020.
Berdasarkan pantauan ANTARA, beberapa restoran hingga toko elektronik menutup layanannya sejak akhir Maret 2020.
"Kondisi toko-toko yang tutup ini sudah dari sekitar dua minggu lalu. Tapi untuk toko kesehatan seperti Guardian dan minimarket masih buka," kata Hendranto, salah satu petugas keamanan sambil bertugas mengecek suhu tubuh pengunjung di Setiabudi One, Rabu 8 April 2020.
Pemberitahuan penutupan beberapa restoran pun ditempelkan di depan toko masing-masing. Ada beberapa restoran yang tetap buka dan melayani pelanggan dan pesanan dari ojek daring, namun dengan pembatasan jam operasional pada pukul 10.00 hingga jam 20.00.
Jumlah pengunjung yang datang ke Setiabudi One juga hanya sedikit. Terlihat hanya sekitar lima orang yang sengaja datang untuk makan di restoran.
Sebagian besar pengunjung Mal Setiabudi One di masa seruan untuk bekerja dari rumah ini adalah para pengemudi ojek online yang melayani pesan antar makanan.
Sebuah restoran makanan cepat saji yang buka dipenuhi antrean pengemudi ojek online yang ingin melakukan pemesanan untuk pelanggannya.
"Ini sudah dua minggu, kondisi mal ini sepi. Tapi orderan pelanggan cukup banyak di restoran ini, jadi pasti antre," kata Iwan, pegemudi ojek online.
Rencana penerapan PPSB Jakarta pada 10 April telah diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa malam.
"DKI Jakarta akan melaksanakan PSBB sebagaimana digariskan oleh keputusan Menteri Kesehatan RI. Ini efektif mulai hari Jumat tanggal 10 April 2020," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa 7 April 2020.
Dalam penjelasan Anies Baswedan, salah satu pekerjaan yang diperbolehkan untuk tetap bekerja di luar ruangan di masa PSBB Jakarta adalah pekerjaan logistik termasuk ojek online yang membawa pesanan berupa barang ataupun makanan bagi pelanggannya.