TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jakarta sudah memasuki hari keenam pada Rabu, 15 April 2020. Meski begitu, keramaian masih nampak khususnya di stasiun kereta.
PT KCI selaku operator KRL Jabodetabek mencatat jumlah penumpang kereta yang masuk Jakarta dari semua stasiun pada Rabu, 15 April 2020 sampai pukul 12.00 WIB tercatat 87.005 orang. Jumlah tersebut berkurang dibandingkan periode yang sama pada Selasa, 14 April 2020, yakni 90.419 orang. Rabu kemarin merupakan hari keenam diberlakukan PSBB Jakarta dan hari pertama PSBB di wilayah Bodebek.
Pada jam pulang kerja Rabu sekitar pukul 16.00 WIB, penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Manggarai dengan tujuan Bogor masih ramai. Mayoritas penumpang adalah pekerja yang berkantor di Jakarta. Tak sedikit pula warga tidak bekerja ikut menambah keramaian.
Iyet, 50 tahun, warga Bekasi yang naik kereta tujuan Bogor dari arah Tanah Abang mengatakan ada urusan keluarga hingga terpaksa keluar rumah. "Iya keretanya agak ramai sih, tapi tadi saya masih bisa dapat duduk selama di perjalanan," kata Iyet saat ditemui di Stasiun Manggarai.
Sejumlah penumpang masih beraktivitas keluar rumah karena urusan pekerjaan, Iin salah satunya. Warga Kota Bogor yang ditemui di dalam kereta tujuan Bogor ini mengatakan pekerjaan sebagai pegawai bank adalah sektor yang dibolehkan selama penerapan PSBB.
Ihwal permintaan penghentian operasional KRL oleh Pemerintah Bodebek, Iin mengharap ada alternatif transportasi lain. "Kalau bisa sih ada kebijakan lain, jangan dihentikan. Karena bagi kita pekerja seperti ini enggak ada pilihan selain menaiki kereta," kata Iin.
Pengguna kereta lainnya, Akbar warga Cilebut, mengatakan masih mengandalkan transportasi publik untuk berangkat kerja menuju Jatinegara. Sebagai teknisi salah satu pusat perbelanjaan di Jatinegara, Akbar tetap harus masuk kerja dengan sistem shift
Menurut Akbar, adanya pembatasan perjalanan KRL Jabodetabek juga mempengaruhi waktu kerja. Namun ia beruntung perusahaannya bisa menyesuaikan waktu kerja dengan jadwal keberangkatan kereta. "Untungnya sih jadwal masuk dan pulang disesuaikan dengan jam kereta, jadi masih bisa terkejar jadwalnya," kata Akbar.