TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang perawat Shelly Ziendia Putri. Shelly merupakan perawat yang petugas di tim Ambulans Gawat Darurat (AGD) Dinas Kesehatan DKI yang bertugas dalam penanggulangan wabah Corona.
"Jakarta kembali berduka. Beberapa hari lalu kita kehilangan seorang putri terbaik. Shelly Ziendia Putri gugur dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan Ambulans Gawat Darurat Dinkes DKI," tulis Anies dalam akun instagramnya, Selasa 21 April 2020.
Anies menyampaikan hormat setinggi-tingginya kepada almarhumah atas perjuangannya menjalankan tugas kemanusiaan. Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini mendoakan agar almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan. "Semoga Almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan," katanya.
Dalam unggahan tersebut Anies mengutip kata-kata RA Kartini tentang kekuasaan Tuhan dalam mengatur kehidupan. “Tetapi sekarang ini, kami tiada mencari penglipur hati pada manusia. Kami berpegangan teguh-teguh pada tangan-Nya. Maka hari gelap gulita pun menjadi terang, dan angin ribut pun menjadi sepoi-sepoi, RA Kartini."
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Harif Fadhilah, menyatakan Shelly wafat dalam perawatan sebagai pasien dalam pengawasan. Jenazah Shelly kemudian dilepas dengan penuh penghormatan oleh pegawai RS Tarakan. "Penghormatan terakhir ini merupakan bentuk solidaritas sesama profesi saat rekan mereka wafat dalam tugas," ujar Harif.
TAUFIQ SIDDIQ