TEMPO.CO, Jakarta -Puluhan orang menjadi gelandangan di emperan toko Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat di tengah pandemi alias wabah Corona (COVID-19) saat ini.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebelumnya menemukan sejumlah karyawan kena pemutusan hubungan kerja (PHK), imbas dari wabah COVID-19, justru menjadi gelandangan atau tunawisma di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Namun, hasil penelusuran pemerintah DKI Jakarta tidaklah demikian. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan pemerintah kota Jakarta Pusat kompak menyampaikan, para gelandangan di Tanah Abang datang dari daerah lain untuk mencari rezeki di masa Ramadan ini.
Satpol PP mengamankan 55 orang yang sementara waktu ditempatkan di GOR Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Berikut fakta mengenai gelandangan dan pengemis di Ibu Kota dalam tiga tahun terakhir:
1. Titik rawan meningkat
Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta saat itu, Djarot Saiful Hidayat, menuturkan titik rawan gelandangan dan pengemis di Ibu Kota meningkat pada 2017. Hasil pemetaan Dinas Sosial menunjukkan jumlah titik rawan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ada di 276 tempat.
Rata-rata mereka berpindah ke titik rawan permukiman dan tempat-tempat umum ramai lainnya, yaitu tempat ibadah, jembatan penyeberangan orang, tempat pemakaman umum, pasar tradisional, dan mal.
Menurut Djarot, angka ini meningkat ketimbang sebelumnya yang hanya 48 lokasi di lima kota administrasi. Pada 2016, pemerintah DKI menjaring 273 pengemis saat Ramadan. Sementara razia pada Ramadan 2015 terjaring 268 orang.
2. Manfaatkan momen Lebaran
Pengemis dan gelandangan yang memanfaatkan momentum Lebaran sudah bermunculan di Jakarta sedari dulu. Mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno sempat meminta Dinas Sosial untuk membina para PMKS ini. Penanganan PMKS musiman ini juga melibatkan Satpol PP, kecamatan, dan kelurahan.
"Mereka ini musiman datang karena mengambil manfaat rasa kepedulian masyarakat untuk berbagi," kata Sandiaga seperti dikutip bisnis.com, Senin, 11 Juni 2018.
3. Korban PHK jadi gelandangan
Razia PMKS ahun ini terasa berbeda. Mulanya mencuat kabar soal karyawan yang dirumahkan akibat wabah Covid-19 kini jadi gelandangan. Kondisi ini ditemukan PSI yang tengah menggelar aksi sosial pada Kamis dinihari, 23 April 2020.