TEMPO.CO, Jakarta - Seribu lebih warga di RW 8, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara mulai menyelamatkan barang-barang mereka saat kenaikan air laut atau banjir rob di permukiman warga.
Pada Jumat menjelang tengah malam, 5 Juni 2020, menunjukkan, air laut banjir rob sudah naik di Pelabuhan Sunda Kelapa yang berbatasan dengan RW 08 Kelurahan Ancol.
Sementara air laut mulai memasuki pemukiman warga sekitar pukul 21.00 WIB. Warga mulai menyimpan barang-barang mereka di area yang lebih tinggi.
"Malam Kamis, ketinggian air baru sebatas lutut orang dewasa," kata salah seorang warga Ancol, Ahmad.
Warga berupaya menyelamatkan barang-barang berharga milik mereka seperti televisi hingga sepeda motor mereka ke lokasi yang aman dari terjangan banjir rob.
Barang elektronik seperti kulkas, televisi, dan mesin cuci diangkat ke atas pembatas kayu yang dianggap aman dari ketinggian banjir.
Salah satunya di rumah Sutrisno (40), warga RT 10/RW 08 Kelurahan Ancol mengatakan sejak pukul 20.30 WIB, dia sudah mulai mengamankan barang-barang berharga miliknya dalam mengantisipasi banjir rob.
Warga mendorong motornya yang mogok melintasi banjir rob di Kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat, 5 Juni 2020. Diperkirakan pontensi rob terjadi hingga Sabtu 6 Juni 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
"Kalo ini banjir lagi berarti udah dua kali. Di rumah kemarin udah 20 sentimeter (air masuk)," kata Sutrisno.
Sementara itu, Lurah Ancol Rusmin mengatakan jumlah warga yang terkena dampak di wilayahnya sekitar 3.600 jiwa dari 1.089 kelapa keluarga.
"Semuanya tersebar di RW 08 dengan jumlah 11 RT," ujar Rusmin.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat terutama yang bermata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana rob.
Potensi terjadi untuk daerah-daerah pantai elevasi rendah seperti pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Cirebon, dan Semarang.
ANTARA
