Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Epidemiolog Prediksi Angka Reproduksi Covid-19 di DKI di Atas 1

Reporter

image-gnews
Warga berbelanja pakaian yang dijual pedagang kaki lima di atas trotoar Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Senin pagi, 18 Mei 2020. Meski kawasan niaga Pasar Tanah Abang masih tutup selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun sebagian pedagang pakaian tetap menggelar lapaknya. TEMPO/Muhammad Hidayat
Warga berbelanja pakaian yang dijual pedagang kaki lima di atas trotoar Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Senin pagi, 18 Mei 2020. Meski kawasan niaga Pasar Tanah Abang masih tutup selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun sebagian pedagang pakaian tetap menggelar lapaknya. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, memprediksi angka reproduksi efektif (Rt) virus corona di Ibu Kota bakal kembali di atas satu. Tri menyarankan pemerintah segera menghentikan masa PSBB transisi dan kembali mengambil langkah kebijakan pembatasan sosial berskala besar yang lebih ketat.

"Kalau transisi ini masih diteruskan maka puncak penularan virus akan lebih lama. Sebab, usaha menyetop secara maksimal terhenti dengan memulai memasuki transisi new normal," kata Tri saat dihubungi, Kamis, 11 Juni 2020.

Tri menghitung angka penularan Covid-19 di DKI Jakarta, bakal kembali meningkat karena angka harian telah tembus di atas 100 kasus baru. Angka reproduksi bisa dihitung dari total penularan selama sepekan.

Puncak penularan corona di DKI sempat menyentuh 700 selama sepekan pada Maret lalu. Angka tersebut perlahan menurun hingga Mei yang menyentuh 500 kasus baru per pekan dan awal Juni kemarin yang mencapai 400 per pekan.

Jika melihat angka rata-rata penularan corona pada pekan pertama masa PSBB transisi, kata dia, maka terlihat bahwa puncak penularan di Jakarta terjadi kembali karena ditemukan lebih dari 100 kasus baru per hari. "Angka ini menunjukkan reproduksi meningkat. Sebab, kembali ke puncak," ujar Tri.

Pada hari pertama masa PSBB transisi angka kasus baru Covid-19 mencapai 102 orang. Lalu secara berturut-turut pada hari selanjutnya bertambah 160, 96, 234, 147, dan 129 orang. "Baru lima hari saja pada pekan pertama masa transisi telah mencapai lebih dari 700 kasus baru. Artinya, Rt pasti bertambah karena datanya seperti puncak penularan," ucapnya.

Jika pemerintah tidak mengambil kebijakan pembatasan dengan ketat kembali, menurut Tri, maka puncak pandemi Corona bakal lebih lama. Menurut dia, jika pemerintah bersabar untuk menerapkan pembatasan sosial skala besar maka pada akhir Juni bakal terasa penurunannya. "Artinya wabah sudah bisa dikendalikan," kata Tri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tri menyarankan Pemprov DKI segera mengambil kebijakan untuk membatalkan masa PSBB transisi yang diwacanakan menuju new normal. Pada masa transisi ini, pemerintah telah melonggarkan kebijakan di sektor ekonomi dan sosial secara bertahap. "Kalau masih seperti ini puncak wabah akan sulit diprediksi dan kita tidak tahu kapan menurun," tutur dia. 

Ia menuturkan masa PSBB transisi bisa diambil jika wabah ini telah dapat terkendali. Artinya kurva kasus terus menurun atau tidak terjadi kenaikan lagi. "Sekarang kenyataannya pemerintah mengambil kebijakan pelonggaran saat batas aman belum terjadi," ujarnya.

Batas aman untuk Jakarta berdasarkan kajiannya adalah angka kasus baru tidak sampai 100 orang per pekan. "Jadi dalam sehari tidak sampai 20 kasus baru," kata Tri.

Tri memperkirakan penularan Covid-19 bakal semakin tinggi lagi saat memasuki Juli 2020. Sebab, pemerintah pusat ingin membuka keran kapasitas transportasi hingga 75 persen. "Bayangkan saja 75 persen mau dipaksakan. Apakah yang masuk bisa jaga jarak," ujarnya. 

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

20 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

20 jam lalu

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

Bambang Soesatyo mendukung para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam UI Racing Team ikut dalam kompetisi Formula Student Czech 2024


Universitas Indonesia Jaring Calon Mahasiswa Baru Melalui UI Open Days 2024

1 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
Universitas Indonesia Jaring Calon Mahasiswa Baru Melalui UI Open Days 2024

Universitas Indonesia menggelar UI Open Days 27-28 April 2024 untuk menjaring calon mahasiswa baru.


Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

5 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

5 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya membacakan surat-surat R.A Kartini di Pelataran FIB UI, Depok, Sabtu, 20 April 2024. (Dok. Humas Bakul Budaya UI)
Komunitas Budaya UI Bacakan Surat RA Kartini, Ide-ide Emansipasi Kembali Bergaung

Menyambut Hari Kartini, komunitas Bakul Budaya FIB UI membacakan surat-surat bersejarah RA Kartini.


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

6 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


Seleksi Talent Scouting UI Loloskan 625 Calon Mahasiswa Baru dari 15 Provinsi dan Dua dari Luar Negeri

7 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
Seleksi Talent Scouting UI Loloskan 625 Calon Mahasiswa Baru dari 15 Provinsi dan Dua dari Luar Negeri

Peserta Talent Scouting akan menempuh pendidikan global dengan lingkungan berbahasa Inggris di Sarjana Kelas Internasional UI.