TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya masih mendalami alasan anak buah John Kei melepas tujuh kali tembakan sebelum meninggalkan rumah Nus Kei, pamannya.
"Tujuh kali itu menurut keterangan saksi loh, ya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus, Jumat, 26 2020.
Menurut Yusri dari pemeriksaan bahan bukti berupa senjata api yang digunakan kelompok John Kei isinya lima peluru. "Termasuk satu cut di dalam. Satu peluru itu tidak ke luar," ucap Yusri. Terkait hal tersebut Yusri mengaku masih perlu memeriksa saksi di tempat kejadian pertama.
Tujuh tembakan yang dimuntahkan senjata Kelompok John Kei, menurut Yusri belum pasti. "Mungkin cuma 2 kali dibilang 10 kali." Tembakan yang dikeluarkan itu diduga mengenai seorang pengendara ojek online. Setelah diopErasi proyektil dari kaki korban berhasil dikeluarkan.
Selain motif tujuh tembakan dalam insiden di rumah Nus Kei, polisi mengaku masih terus mengejar tujuh orang lainnya. Peristiwa penyerangan rumah Nus Kei berhasil merusak sejumlah harta benda di rumah rersebut.
Kelompok John Kei melakukan penyerangan ke rumah Nus Kei di Cluster Australia Perumahan Green Lake City Cipondoh Kota Tangerang Ahad siang 21 Juni 2020 sekitar pukul 12.30. Penyerangan itu dilatarbelakangi rasa sakit hati John kepada Nus Kei, karena masalah pembagian uang hasil penjualan tanah di Ambon.
Sebelum menuju Green Lake City, kelompok John Kei membunuh anak buah Nus Kei yang bernama Yustus Corwing Rahakbau, 46 tahun, di kawasan Duri Kosambi, Jakarta Barat. Korban tewas karena dibacok dan dilindas mobil.
IHSAN RELIUBUN | M. JULNIS FIRMANSYAH