TEMPO.CO, Jakarta - Penyelidik kasus pembunuhan editor Metro TV Yodi Prabowo menanti hasil pemeriksaan sidik jari di pisau yang ditemukan di saku lelaki 25 tahun itu. Hasil pemeriksaan sidik jari itu bisa mengantar penyelidik pada DNA. "Mudah-mudahan secepatnya bisa keluar sehingga bisa tahu DNA yang terakhir ada di pisau itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di kantornya, Jumat, 17 Juli 2020.
Yodi Prabowo ditemukan meninggal dunia di pinggir tol lingkar luar, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Juli 2020. Sebelum ditemukan, Yodi dikabarkan hilang sejak Rabu dini hari, 8 Juli 2020.
Hasil autopsi terhadap Yodi menunjukkan adanya luka tusuk akibat benda tajam di bagian leher dan dada. Selain itu, polisi juga menyita sebilah pisau di lokasi jasad Yodi ditemukan.
Yusri mengatakan salah satu kendala dalam penyidikan kasus pembunuhan editor Metro TV, Yodi adalah rekaman CCTV yang cenderung gelap atau buram. "Kami kesulitan karena itu daerahnya kan di pinggir tol dan di pinggir kali, sehingga rumah-rumah biasa di sana yang sampai saat ini memang masih agak gelap," kata Yusri.
Sebanyak 29 saksi sudah dimintai keterangan. Selain itu, polisi juga sudah memeriksa ponsel korban untuk mencari petunjuk.