TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menilai tes masif Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah DKI hanya memperlihatkan pergerakan angka atau rasio penularannya, namun tidak mencegah penularan virus yang masih terjadi. "Jelas yang akan terlihat bahwa pemeriksaan lab yang masif hanya menampilkan Reproduction Number dan positivity rate, tidak mencegah penularan," ujar Gilbert saat dihubungi, Kamis 23 Juli 2020.
Gilbert mengatakan saat kasus-kasus baru masih ditemukan karena sejak awal Pemerintah DKI tidak tegas mengatasi wabah Covid-19, terutama di kawasan-kawasan rawan seperti di pasar-pasar tradisional. Tidak tegasnya DKI sejak awal menyebabkan wabah Covid-19 saat ini masih belum terkendali, terlihat dari jumlah penambahan kasus positif harian Covid-19 yang mencatatkan rekor dalam beberapa waktu terakhir. Selasa 21 Juli lalu jumlah kasus baru DKI sebanyak 441 kasus, tertinggi selama pandemi melanda DKI.
"Keterlambatan mengawasi tempat-tempat rawan, pasar tradisional membuat penyebaran Covid-19 tidak terkendali dan mengorbankan rakyat." Gilbert mendesak Pemerintah DKI mengevaluasi kebijakan PSBB transisi agar wabah Covid-19 memang bisa dikendalikan, terutama dalam menekan kasus-kasus positif pada orang tanpa gejala yang merupakan kelompok paling banyak ditemukan sebagai pasien baru Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat hanya melihat pertambahan angka kasus baru saja, namun juga harus melihat positive rate atau angka penularannya. "Dengan melihat positifity rate atau persentasenya bisa diketahui seperti apa kenaikan kasus tersebut.”
Menurut dia, pada saat rekor jumlah kasus positif kemarin sebanyak 441 kasus positifity rate berada di kisaran 8 persen, masih di bawah positifity rate tertinggi sebelumnya yaitu 10.5 persen pada 11 Juli kemarin.
Anies mengatakan tingginya jumlah kasus harian tersebut juga disebabkan dengan testing Covid-19 yang terus ditingkatkan oleh DKI. Berdasarkan laman resmi Covid-19 jumlah orang yang dites pada Selasa kemarin sebanyak 5.230.
"Kita tingkatkan testing supaya kita temukan yang positif supaya bisa isolasi.” Wabah masih ada, tapi justru karena wabah masih ada akan dites lebih banyak. “Lebih banyak yang ketemu, lebih banyak yang isolasi," kata Anies Baswedan.