TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menilai pandemi Covid-19 tidak akan terkendali selama pengawasan Pemerintah DKI tidak dipetakan di lokasi yang rawan terjadi penularan dan pelanggaran PSBB.
"Kalau tidak mampu mengawasi yang tidak patuh, tidak mampu memetakan, jangan harap ini akan terkendali," ujar Gilbert saat dihubungi, Kamis 3 September 2020.
Gilbert mengatakan tingkat kedisiplinan warga Jakarta masih rendah bahkan sudah dari dahulu terlihat dari prilaku berkendara sehari-hari yang masih belum tertib. Sedangkan kedisiplinan terutama dalam menerapkan protokol kesehatan saat ini menjadi kunci untuk melindungi diri dari Covid- 19.
Politikus PDIP itu menyatakan kondisi itu kemudian dihadapkan dengan pengawasan Pemerintah DKI yang masih lemah, sehingga kasus penularan Covid dari hari ke hari terus melonjak. Hal ini kata dia, juga berdampak kepada angka positivity rate DKI saat ini mencapai 11,2 persen, jauh di atas standar WHO 5 persen.
"Kenapa terus naik? karena banyak yang tidak pakai masker, tidak jaga jarak, tidak cuci tangan. Ini yang sejak awal saya katakan petakan masyarakat yang tidak patuh di mana, awasi ketat jangka panjang," ujarnya.
Gilbert menyebutkan butuh ketegasan jangka panjang terutama dalam pengawasan di tempat-tempat yang rawan penularan Covid- 19. Menurut dia, Pemerintah DKI sejauh ini hanya menindak pelanggaran protokol kesehatan hanya di jalan-jalan tertentu tidak meluas hingga ke permukiman terutama padat penduduk.
Pekan ini Tim Gugus Penanganan Covid- 19 DKI mencatat angka positivity rate DKI 11,2 persen, angka tersebut melesat dari periode sebelumnya 9,7 persen. Dalam pekan ini jumlah penularan Covid mencatat rekor tertinggi seribu kasus lebih dalam dua hari berturut-turut yaitu 30 Agustus 1.114 kasus dan 31 Agustus 1029 kasus.
Melonjaknya penambahan kasus baru Covid-19 saat itu diduga tertular pada libur panjang akhir pekan yang berlangsung dalam waktu dekat yaitu saat hari kemerdekaan 17 Agustus dan tahun baru Islam 20 Agustus.
Kemarin jumlah kasus baru juga di atas seribu yaitu sebanyak 1.029 orang, 202 diantaranya merupakan data akumulasi yang baru dilaporkan ke dinas kesehatan. Sehingga total kasus positif saat ini sudah mencapai 42.303 dengan jumlah pasien sembuh 31.741 orang dan yang meninggal 1.237 orang.