TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan kagum terhadap cara Kota Bogor menangani wabah Covid-19 dengan jam malam dan survei warga.
Setelah sebelumnya mengikuti kebijakan jam malam, Pemkot Depok akan kembali meniru Kota Bogor mencari solusi penanganan pandemi Covid-19 dengan melakukan survei di masyarakat.
“Survei di Bogor menurut saya sangat menarik, kita akan lakukan di Depok dengan hal yang sama,” kata Idris usai mendampingi kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke RSUD Kota Depok, Selasa 15 September 2020.
Menurut Idris, hasil survei Kota Bogor menunjukkan hampir 51 persen warga Bogor tidak percaya dan meragukan adanya virus Corona sehingga menimbulkan sikap cuek pada masyarakat.
“Nah ini harus kita lakukan survei apakah memang demikian warga Depok, ini harus kita lihat,” kata Idris.
Baca juga: Epidemiolog Sebut Jakarta Bisa Terapkan Jam Malam untuk Kurangi Transmisi Covid
Hasil survei tersebut akan digunakan sebagai landasan pemerintah dalam mengambil kebijakan agar lebih tepat sasaran. Kalau masyarakat di Depok juga tidak percaya ada wabah Covid-19 seperti warga Bogor, pemerintah daerah akan mengambil pendekatan edukasi.
“Kalau iya, berarti edukasinya harus lebih kita perketat,” kata Idris.
Pada saat ini kasus Covid-19 di Kota Depok terus meningkat. Hingga Selasa 15 September 2020, jumlah kasus terkonfirmasi positif mencapai 2.990 kasus, dengan rincian 2.027 pasien sembuh, 107 meninggal. Sebanyak 856 di antaranya kasus aktif atau masih dalam penanganan.
Jika dibandingkan dengan wilayah Bodebek, Kota Depok memiliki kasus positif tertinggi, namun tingkat kesembuhannya juga tertinggi sekitar 69 persen. Pemerintah Kota Depok pun telah melakukan berbagai upaya, salah satunya mengikuti aturan jam malam Kota Bogor sejak tanggal 31 Agustus 2020.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA