TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang bakso bernana Praditiyo Bayu, 39 tahun yang melakukan penculikan seorang anak berkebutuhan khusus beralasan ia melakukannya karena suka dan ingin menikahimya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan
Praditiya telah mengenal korban selama satu bulan dan merupakan langganan baksonya.
"Tersangka ini memang suka dengan korban dan ada niatan menikahinya. Tersangka ini adalah duda dan pernah kawin," ujar Yusri saat dihubungi, Selasa, 6 Oktober 2020.
Yusri mengatakan selama satu bulan sebelum penculikan, Praditiya memang sering memantau gadis berusia 16 tahun itu yang kerap bermain ke Danau Sunter, Jakarta Utara. Hingga pada 8 September 2020, pelaku mengiming-imingi korban akan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga dan uang Rp 50 ribu untuk ikut ke indekosnya yang juga berada di Sunter.
"Di kamar kosnya ini korban kemudian disetubuhi pelaku sebanyak tiga kali dan disekap selama dua hari," kata Yusri.
Selama di indekos tersebut, korban tak dibiarkan pelaku pergi. Praditiya selalu mengunci kamar setiap keluar agar anak itu tak kabur.