Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Epidemiolog Dukung DKI Pasang Stiker Isolasi Mandiri di Rumah Warga

Reporter

image-gnews
Petugas merapikan ruang isolasi mandiri pasien Covid-19 di Gelanggang Remaja Kecamatan Pademangan, Jakarta, Ahad, 27 September 2020. Bilik isolasi tersebut dilengkapi fasilitas tempat tidur, lemari, dan perlatan mandi. ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas merapikan ruang isolasi mandiri pasien Covid-19 di Gelanggang Remaja Kecamatan Pademangan, Jakarta, Ahad, 27 September 2020. Bilik isolasi tersebut dilengkapi fasilitas tempat tidur, lemari, dan perlatan mandi. ANTARA/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, JakartaEpidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mendukung rencana Pemerintah DKI memasang stiker informasi di rumah warga yang menjalani isolasi mandiri. Menurut Tri, stiker isolasi mandiri itu penting dipasang untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa ada orang yang terinfeksi Covid-19.

'Memang harus dipasang stiker itu untuk memberikan informasi kepada orang di sekitarnya," kata Tri saat dihubungi, Selasa, 6 Oktober 2020. Orang-orang di sekitar pengidap Covid-19 harus diberi tahu kalau masuk atau lewat rumah itu berisiko. “Apalagi jika tak pakai masker."

Menurut Tri isolasi mandiri di rumah juga tidak mudah dilakukan. Sebab, rumah orang yang menjalani isolasi mandiri harus memenuhi syarat yang ketat. Di antaranya harus mempunyai kamar mandi khusus untuk orang yang menjalani isolasi.

Selama rumah dianggap layak untuk tempat menjalani isolasi mandiri, Pemerintah DKI tak akan melarangnya. "Tapi memang harus dipasang stiker agar masyarakat tahu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Tri, masyarakat tidak akan memberikan stigma negatif kepada orang yang menjalani isolasi mandiri. Masyarakat, kata dia, sudah mengetahui informasi bahwa virus ini bisa menjangkiti siapa pun.

"Bukan aib. Stiker dipasang dengan tujuan mengingatkan masyarakat bahwa ada yang sakit dan wajar untuk dihindari sementara rumah orang yang menjalani isolasi mandiri."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Korsel Keracunan Kimchi yang Terjangkit Norovirus, Epidemiolog Ingatkan Hal Ini

16 hari lalu

Ilustrasi Norovirus. Shutterstock
Warga Korsel Keracunan Kimchi yang Terjangkit Norovirus, Epidemiolog Ingatkan Hal Ini

Epidemiolog Dicky Budiman menyebut kimchi bisa menempel lama pada bahan makanan yang mentah. Dikhawatirkan bisa menyebar lintas negara.


Cuti Ayah Bisa Kurangi Stigma Negatif Patriarki

26 hari lalu

Ilustrasi ayah gendong bayi. Freepik
Cuti Ayah Bisa Kurangi Stigma Negatif Patriarki

Cuti ayah diharapkan kualitas proses kelahiran anak bisa berjalan dengan baik.


Mengenal Tradisi Meron dari Sukolilo Pati

40 hari lalu

Pembukaan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Tahun Be 1944/2011 di Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo
Mengenal Tradisi Meron dari Sukolilo Pati

Meski Sukolilo mendapat stigma negatif sebagai daerah penadah mobil, ada tradisi unik di daerah tersebut.


Stigma yang Banyak Diterima Ibu Hamil dan Bikin Tidak Nyaman

47 hari lalu

Ilustrasi wanita hamil. Freepik.com/user18526052
Stigma yang Banyak Diterima Ibu Hamil dan Bikin Tidak Nyaman

Banyak ibu hamil yang mendapatkan stigma terkait berat badan atau juga body shaming. sehingga membuat mereka tidak nyaman.


Perilaku Sederhana yang Menjadi Stigma Penderita TBC

51 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Perilaku Sederhana yang Menjadi Stigma Penderita TBC

Masyarakat diminta menghindari tindakan-tindakan sederhana yang dapat memunculkan stigma negatif pada penderita TBC.


Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

20 Mei 2024

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.


Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

20 Mei 2024

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan potensi chaos (kekacauan) bisa saja terjadi saat lonjakan kasus infeksi Covid-19.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 Mei 2024

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

19 April 2024

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

5 April 2024

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.