TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak polisi pada Senin dini hari, 7 Desember 2020, Andi Oktiawan, telah dimakamkan di kompleks Markaz Syariah Megamendung, Bogor, Jawa Barat, hari ini, Rabu, 8 Desember 2020. Keluarga almarhum pengawal Rizieq Shihab itu masih berkumpul di rumah Andi di Jalan Raya Kresek, Duri Kosambi, Jakarta Barat.
Keluarga enggan memberikan keterangan. “Langsung saja ke FPI, Pak Munarman,” ujar salah seorang anggota keluarga.
Tetangga pun tak banyak yang bersedia ditanya tentang Andi. Hanya salah seorang tetangga mengatakan Andi baik hati dan rutin mengikuti pengajian. Lelaki usia 20 tahunan yang menolak disebut namanya itu enggan berkomentar lebih jauh soal peristiwa yang menimpa Andi.
Ia tak yakin dengan klaim polisi yang menyebut Andi dan laskar yang menyerang polisi. “Pokoknya dia orang baik. Saya kaget kalau ada fitnah seperti itu,” kata lelaki yang ditemui Tempo tak jauh dari kediaman Andi.
Almarhum Andi merupakan satu dari lima laskar FPI yang dikuburkan di kawasan Megamendung, Bogor Jawa Barat. Empat orang lainnya adalah Faiz Ahmad Syukur 22 tahun; Ahmad Sofiyan alias Ambon, 26 tahun; Muhammad Suci Khadavi, 21 tahun; dan Lutfi Hakim, 25 tahun. Adapun jenazah laskar FPI yang dimakamkan oleh keluarganya adalah Muhammad Reza, 20 tahun.
Sebelumnya, Sekretaris Bantuan Hukum DPP Front Pembela Islam Aziz Yanuar mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah luka lebam pada 6 jenazah anggota laskar khusus FPI yang ditembak polisi pada Senin lalu.
Aziz mengatakan luka lebam ditemukan saat jenazah dibawa kepada keluarga masing-masing seusai diautopsi di RS Polri Kramatjati. “Indikasinya demikian (disiksa sebelum ditembak)," ujar Aziz saat dihubungi Tempo, Rabu, 9 Desember 2020.
Aziz tak merinci luka lebam ditemukan di jenazah mana saja. Ia hanya mengatakan luka itu terlihat di beberapa jenazah.