TEMPO.CO, Lebak - Polres Lebak disiagakan menghadapi ancaman bencana alam banjir hingga longsor setelah BMKG memperingatkan puncak musim hujan terjadi Januari dan Februari 2021.
"Kita siap siaga menghadapi bencana alam itu," kata Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana saat menggelar Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana di Lebak, Jumat, 22 Januari 2021.
Kabupaten Lebak merupakan daerah langganan bencana alam, mulai dari banjir bandang, longsor, kebakaran, gempa dan puting beliung. Pada bencana banjir bandang dan longsor awal 2020, ada enam kecamatan di Kabupaten Lebak yang terdampak, yaitu Kecamatan Lebakgedong, Cipanas, Sajira, Maja, Curugbitung dan Cimarga.
Bencana alam di enam kecamatan itu mengakibatkan sembilan orang meninggal dan ribuan warga mengungsi. Puluhan infrastruktur serta ratusan rumah warga hilang serta rusak diterjang banjir bandang tersebut.
Kapolres Lebak mengatakan Polri, TNI, BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas Satuan Polisi Pamong Praja, Relawan Tagana, Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran dan PMI siap siaga menghadapi bencana alam.
"Kita terus meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar," katanya.
Polres Lebak mempersiapkan peralatan evakuasi juga operasional kendaraan guna memberikan pertolongan dengan cepat hingga menuju lokasi bencana alam, terlebih wilayah Lebak dengan tofografi perbukitan dan pegunungan.
Peralatan evakuasi dan operasional kendaraan dalam kondisi baik dan laik, sehingga siap digunakan untuk pertolongan evakuasi.
Baca juga: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Puncak Musim Hujan pada Januari dan Februari
Menghadapi potensi bencana pada musim hujan ini, Polres juga menyiapkan logistik dengan kerja sama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. "Semua personel maupun peralatan evakuasi serta persediaan logistik sudah siap menghadapi bencana alam itu," katanya menjelaskan.
