TEMPO.CO, Bogor - Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor dalam dua pekan terakhir ini, menyumbangkan banyak bencana mulai dari longsor, banjir bandang dan banjir di kawasan pemukiman warga. Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Harun, meminta personelnya aktif dan memberi edukasi mitigasi bencana kepada warga.
"Terutama mereka di wilayah yang rawan, yang longsor ajak kembali menanam pohon di lahan gundul dan yang banjir jaga saluran air dari sampah," kata Kapolres Bogor di kantornya, Cibinong, Selasa 9 Februari 2021.
Harun mengatakan jajaran Kepolisian dari tingkat Polres, Polsek hingga Babhinkamtibmas harus siap sedia dan siaga penuh selama kondisi cuaca ekstrem ini. Dengan aktifnya personel kepolisian, diharapkan segala bentuk bencana yang terjadi bisa segera ditangani.
Baca: Sungai Cisadane Meluap, Kebun Warga Ciadeg Bogor Longsor
Bencana bisa diantipasi terjadi dengan langkah persuasif yang dilakukan jajarannya dalam memitigasi. "Kesadaran masyarakat akan potensi bencana, harus dibangun sebelum terjadi," kata Harun.
Mantan penyidik KPK ini mengatakan, pelbagai bencana yang terjadi bukan hanya faktor alam atau kejadian tanpa sebab. Artinya, bisa saja bencana terjadi karena ulah manusia sendiri yang kurang merawat alam. Seperti contoh adanya pembalakan liar, galian ilegal dan penyumbatan di saluran air karena buang sampah sembarangan.
"Ini yang perlu kita ingatkan kepada warga, agar bencana tidak terjadi kita jauhi perbuatan merugikan seperti itu," kata Harun menegaskan.
Kepala BMKG Stasiun Citeko, Fatuhri, mengatakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpeluang terjadi di wilayah Bogor, Puncak dan Cianjur hingga beberapa hari ke depan. "Juga hujan dengan petir dan angin kencang, ini patut diwaspadai maksimal karena hujan bisa terjadi siang, malam hingga dini hari," kata Fatuhri.
Masyarakat dihimbau mewaspadai dampak hujan itu, di antaranya banjir dan longsor.