TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Pelaksana Operasi Terminal Pulogebang Afif Muhroji mengatakan memperkirakan jumlah penumpang akan meningkat saat masa mudik lebaran. "Penumpang sudah mulai menggeliat sejak awal tahun," kata Afif saat dihubungi, Jumat, 26 Maret 2021.
Sejak awal Januari tahun ini, jumlah penumpang per hari mulai meningkat di kisaran 600-900 orang pada hari kerja dan meningkat menjadi 1.000-1.500 orang per hari pada akhir pekan.
Baca Juga:
Padahal, sebelumnya jumlah penumpang di Terminal Pulogebang tidak pernah tembus mencapai 1.000 orang per hari. Pada periode mudik tahun lalu misalnya, jumlah pemudik hanya berkisar 200-300 orang per hari pada hari kerja. Jumlah penumpang meningkat mencapai hingga 600 orang per hari pada akhir pekan.
Sedangkan sebelum terjadi pandemi jumlah penumpang pada hari kerja mencapai 2-3 ribu dan akhir pekan 3-6 ribu per hari. "Pada mudik tahun 2019 bahkan jumlah penumpang per hari bisa mencapai 10-13 ribu orang."
Afif belum bisa memperkirakan jumlah pemudik tahun ini menyusul dikeluarkan larangan mudik yang diumumkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, hari ini.
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran, Terminal Pulogebang: Belum Ada Keputusan Resmi
"Mudik sekarang belum bisa diperkirakan karena awalnya dibolehkan, tapi sekarang dilarang," ujarnya. "Kami di pemerintah daerah juga masih menunggu regulasi yang nanti akan dikeluarkan."
Pemerintah resmi melarang mudik tahun ini. Ketentuan ini berlaku untuk seluruh ASN, anggota TNI/Polri, karyawan BUMN, karyawan swasta, maupun pekerja mandiri dan seluruh masyarakat. Muhadjir Effendy menjelaskan dua alasan pemerintah mengambil kebijakan tersebut.
Pertama, kata Muhadjir Effendy, karena tingginya angka penularan dan kematian baik masyarakat maupun tenaga kesehatan akibat pandemi Covid-19 setelah beberapa kali libur panjang, khususnya setelah libur Natal dan Tahun Baru 2020.
Alasan kedua, tingginya Bed Occupancy Rate (BOR) atau persentase tempat tidur yang terisi dari sekian kapasitas tempat tidur yang disediakan/tersedia pada layanan rawat inap.
"Sehingga diperlukan langkah-langkah tegas dalam mencegah hal tersebut terulang kembali. Sesuai dengan arahan presiden dan hasil keputusan rapat koordinasi tingkat menteri pada 23 Maret 2021, maka ditetapkan bahwa tahun 2021, mudik ditiadakan," ujar Muhadjir dalam konferensi pers, Jumat, 26 Maret 2021.
IMAM HAMDI | DEWI NURITA