TEMPO.CO, Bogor – Kendaraan asal Yogyakarta dan Medan, terpaksa diberhentikan petugas penyekat perbatasan Kabupaten Bogor di pintu tol Cigombong. Bupati Bogor Ade Yasin yang memimpin langsung pengecekan kesiapan personel di pos perbatasan mengatakan, kendaraan yang diputar balik tersebut diketahui mau mudik.
“Tadi kita stop, ternyata bener tujuan mereka mudik. Kita putar balik,” kata Ade Yasin di Cigombong, Bogor, Rabu, 5 Mei 2021.
Baca Juga:
Ade mengatakan larangan mudik dengan mengharuskan PO bus tidak melayani penumpang dan beroperasi selama aturan mudik, banyak diketemukan pemudik nekat memilih alternatif kendaraan lain. Di antaranya, pemudik memilih bekerja sama dengan pemilik kendaraan terbuka atau mobil barang untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman.
“Biasanya banyak mobil bak dipasangin terpal, isinya orang dan tujuan mudik. Ini yang kita antisipasi,” kata dia.
Selain mengecek di perbatasan, dia turut mengecek pos penyekatan di jalur Puncak. Ade menyebut, untuk meningkatkan ketegasan dan tidak kecolongan pemudik nekat, pihaknya akan memberlakukan penyekatan selama 24 jam full dengan dibagi menjadi tiga shift petugas jaga.
“Kita turunkan semua instansi terkait, termasuk pramuka dan Hansip mereka akan jaga ketat,” kata Ade.
Dia mengatakan selain memperketat pos penyekatan larangan Mudik, sejumlah terminal dan stasiun pun akan dijaga ketat oleh petugas gabungan. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir mobilitas warga hilir mudik ke wilayah lain, meski pun jaraknya masih berdekatan atau area Bodetabek. “Kemarin dilaporkan banyak warga yang berbondong-bondong ke Jakarta buat belanja, nah ini sudah tidak boleh lagi karena khawatir terjadi kerumunan,” demikian Ade Yasin.
M.A MURTADHO
Baca juga: Ketahuan Nekat Mudik ke Bogor, Siap Diisolasi di Tempat Angker