Bekasi - Psikolog pendamping korban pemerkosaan di Bekasi, Nur Hidayah, meminta netizen tidak "menyerang" korban setelah beritanya viral.
Korban dirampok dan diperkosa ketika sedang bermain aplikasi Tik Tok.
"Dalam kasus pemerkosaan yang perlu dididik itu netizen. Saya lihat netizen itu kurang empati, dalam menyikapi berita. Justru malah cenderung menyerang korban," kata Nur di kediaman korban, di Bekasi Barat, Kota Bekasi, Selasa, 18 Mei 2021.
Menurut dia, kondisi korban sampai sekarang masih trauma, berada di sebuah tempat yang aman dan nyaman. Ini dilakukan untuk memulihkan traumatik pascakejadian perampokan disertai pemerkosaan pada akhir pekan lalu di rumahnya.
"Traumatiknya berangsur turun, waktu kemarin masih sembilan, sekarang sudah tujuh. Sudah bisa tidur meski masih harus ditemani oleh ibunya," kata Nur.
Ia mengatakan, trauma bisa hilang dengan cara korban menerima kejadian yang dialami. Tapi, kondisi itu bisa kembali kambuh jika ada pencetusnya seperti mendengar atau membaca berita peristiwa yang dialami.
"Macam-macam, (trauma) ada yang sebulan reda. Tapi itu bisa muncul lagi trauma, kalau ada pencetusnya," kata Nur Hidayah.
Sementara itu, kondisi keluarga korban menurut dia, cukup kuat. Bisa bekerja sama dengan baik dalam memulihkan kondisi trauma korban.
"Orang tuanya kondisi sekarang kuat, dengan dukungan keluarga itulah yang memperkuat keluarga ini. Keluarga besar mendukung, dan lingkungannya mendukung," kata Nur Hidayah ihwal kondisi terakhir korban dan permintaan agar netizen tak melakukan perundungan ke korban.
Baca juga : Kawanan Permpok Perkosa Gadis di Bawah Umur di Bekasi Barat, Ini Kata Polisi
ADI WARSONO