TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memutuskan untuk menghentikan uji coba sekolah tatap muka karena risiko penularan Covid-19 kembali meningkat.
Penghentian uji coba sekolah tatap muka ini disampaikan Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jajarta Taga Radja Gah. Menurut dia, hal ini diputuskan kemarin setelah ada instruksi dari Gubernur Anies Baswedan.
"Ada instruksi gubernur terkait hal itu, ya kami mengamankan kebijakan itu untuk kepentingan dan kesehatan anak-anak kita," kata dia saat dihubungi, Kamis, 17 Juni 2021.
Pemerintah DKI mempertimbangkan kasus Covid-19 di Ibu Kota yang kian meningkat. Lonjakan kasus kembali terjadi sejak 9 Juni 2021 akibat libur Lebaran 2021. Penambahan kasus harian di atas dua ribu, bahkan mencapai angka empat ribu kasus Covid-19 pada hari ini.
Taga menyebutkan rapat koordinasi sudah digelar antara Dinas Pendidikan; Dinas Kesehatan; Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik; serta Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Walau begitu, pemberlakuan keputusan penghentian uji coba pembelajaran tatap muka ini menunggu terbitnya surat resmi dari Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana. Taga berujar, pihaknya belum menginformasikan keputusan setop uji coba sekolah tatap muka sebelum ada surat resmi.
"Artinya kalau sudah keluar, kami segera infokan kepada semua Kepala Sekolah, semua sekolah untuk menyesuaikan dengan keputusan tersebut," jelas dia.
Sebelumnya, pemerintah DKI menggelar uji coba sekolah tatap muka tahap pertama pada 4 April 2021. Waktu itu, sebanyak 83 sekolah lolos assesment dan diizinkan mengikuti uji coba ini.
Pemerintah DKI melanjutkan uji coba sekolah tatap muka tahap kedua yang dimulai 9 Juni 2021. Ada 143 sekolah baru yang lolos assesment. Artinya, 226 sekolah mengikuti uji coba tahap kedua ini.
Selain menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka, Anies juga telah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 28 Juni 2021. Kebijakan ini diambil untuk merespons lonjakan kasus Covid-19 usai libur panjang.
“Ibu Kota kini dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra. Bila kondisi sekarang tak terkendali, kita akan masuk fase genting, dan jika fase itu terjadi, maka kita harus ambil langkah drastis seperti yang pernah dialami bulan September dan Februari tahun lalu," kata Anies Baswedan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021.
Baca juga: Anies Baswedan Siap Tarik Rem Darurat? Simak Ragam Respons Warga DKI