TEMPO.CO, Tangerang - Direktur RSUD Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni menyatakan kebutuhan oksigen meningkat tiga kali lipat seiring kenaikan kasus Covid-19.
"Jumlah pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen naik, maka kebutuhan oksigen pasti meningkat," kata Dini di Tangerang, Rabu 23 Juni 2021.
Manajemen RSUD Kota Tangerang sudah mengantisipasi dengan menambah dua kali lipat ukuran evaporator dan pengisian gas medik tiga kali lipat dari kebutuhan normal.
"Kebutuhan oksigen pasien rumah sakit kami difasilitasi melalui instalasi gas medik untuk memenuhi kebutuhan pasien saat ini," kata Dini.
Kebutuhan oksigen di RSUD khusus Covid-19 itu meningkat 3 kali lipat karena kondisi pasien yang datang rata-rata sudah berat.
"Pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD adalah pasien dengan gejala sedang, berat, kritis yang memerlukan oksigen sampai alat bantu pernapasan," kata Dini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Liza Puspadewi menyatakan ketersediaan oksigen di Kota Tangerang hingga saat ini masih dalam kondisi aman.
“Rumah sakit dan masyarakat tidak usah panik dengan isu kelangkaan stok oksigen yang beredar. Stok oksigen untuk pelayanan di Rumah Sakit dan di seluruh Puskesmas di Kota Tangerang masih terpenuhi dan aman,” kata Liza.
Untuk penanganan kasus Covid-19, Pemerintah Kota Tangerang telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. 180/2188-Bag.Hkm/2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro dan mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan untuk pengendalian penyebaran Covid-19.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan edaran itu mengatur pemberlakuan WFH sebanyak 50 persen dan WFO 50 persen dengan protokol kesehatan ketat.
"Kalau ada pegawai yang bergejala seperti Covid-19 segera periksa ke fasilitas kesehatan dan jangan dulu bekerja di kantor untuk sementara waktu," kata Arief.
Arief juga meminta seluruh sektor usaha dan perkantoran untuk optimal dalam menerapkan pola Work From Home (WFH) maupun Work From Office (WFO), sebagai antisipasi meningkatnya kasus Covid-19 dari sektor perkantoran. "Supaya tidak muncul klaster perkantoran, karena kasusnya terus bertambah," ujar Arief.
#Cucitangan
#Pakaimasker
#Jagajarak
AYU CIPTA
Baca juga: Update: Kasus Covid-19 di Jakarta Hari Ini Tambah 4.693