TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kapasitas rumah sakit di Jakarta terus dinaikkan seiring melonjaknya kasus Covid-19. Bahkan, kata dia, kini harus didirikan tenda darurat di depan rumah sakit.
"Jadi kalau warga datang bisa pakai tenda itu. Kalau saja tidak menaikkan kapasitas rumah sakit, mungkin minggu kemarin sudah kolaps," kata Anies lewat akun Instagramnya, Jumat, 25 Juni 2021.
Namun, kata Anies, penambahan kapasitas rumah sakit untuk pasien Covid-19 itu terus berlomba dengan jumlah kasus yang meningkat terus.
Untuk mengantisipasinya, kata Anies, dua rumah susun yaitu Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara, dan Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan kini sudah digunakan untuk lokasi isolasi mandiri pasien Covid-19.
Menurut Anies, semua hal telah dilakukan Pemprov DKI untuk menghadapi pandemi ini, mulai dari jumlah vaksin Covid-19 yang terus ditingkatkan hingga pengawasan yang ketat.
"Tapi ini semua masih belum bisa menahan laju pertumbuhan kasus," ujar dia.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan tingkat positivity rate di Jakarta mencapai 30 persen. Padahal, idealnya adalah 5 persen sesuai saran dari WHO.
"Tingkat keterisian rumah sakit idealnya 60 persen, tapi sekarang 90 persen," kata dia.
Apalagi dengan varian baru yang penyebarannya sangat cepat. Hal ini terus menaikkan jumlah keterisian rumah sakit di Ibu Kota.
"Malam ini saya ingin ingatkan pada kita semua, yuk kita sama-sama sadari bahwa virus ini ada di sekitar kita, penularannya lebih cepat. Saya ingin anjurkan pada kita semua, besok yuk di rumah saja. Kalau tidak ada keperluan yang mendesak di rumah saja," ujar dia.
Menurut Anies, pilihannya saat ini adalah pergi dan berisiko tertular Covid-19 atau di rumah saja dan aman.
Ia pun mengatakan, lonjakan kasus ini membuat tenaga kesehatan kelelahan. "Kasihan tenaga medis yang bekerja nonstop untuk mengobati saudara-saudara kita yang terpapar," kata Anies.
Anies Baswedan pun meminta kekompakan warga DKI dalam menghadapi pandemi gelombang kedua ini. "Kita menghadapi musuh yang tidak kenal lelah dan bisa bermutasi. Tapi ingat musuh kita bukan tidak bisa dikalahkan. Ia bisa dikalahkan dengan ketabahan, kedisiplinan, kekompakan dan tak bisa hanya dikerjakan sebagian. Jadi semua harus kompak," ujar dia.
#Jagajarak
#Cucitangan
#Pakaimasker
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tanpa Syarat Domisili Tak Bisa di Faskes Milik DKI, Sebab...