Sebelumnya, Kapolsek Kebayoran Lama Komisaris Donni Bagus Wibisono menyatakan sampai saat ini masih menelusuri kebenaran informasi ihwal arisan sosialita di Pondok Indah yang diwarnai dengan persembahan tumbal brondong itu.
"Kami bentuk tim khusus yang dipimpin oleh Kanit Reskrim," ujar Donni.
Meski begitu, Donni menjelaskan tim ini belum melakukan pemanggilan kepada siapapun soal video viral tersebut. Mengenai apakah ada saksi kepada pembuat video, jika informasi tersebut terbukti bohong, Donni tidak menjawabnya.
Video arisan sosialita berujung tumbal brondong alias lelaki muda itu sebelumnya viral di media sosial TikTok. Dini menjelaskan kejadian itu berlangsung di kawasan elite Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Mei 2021.
Dini bercerita sang empunya hajat menawarinya tarif Rp 10 juta per jam untuk memandu acara tersebut. Melihat angka yang cukup fantastis, Dini tertarik dan menanyakan detail acara yang mengundang beberapa berondong itu.
"Nah si klien aku mulai jelasin rangkaian acaranya. Nanti si berondongnya mulai merangkak dan digantung," ujar dia.
Tak sampai di situ, Dini juga menunjukkan bukti percakapan di WhatsApp yang menyebut acara tersebut adalah pesugihan. Brondong ditumbalkan dengan tujuan para peserta arisan dapat terus awet muda dan mendapat kekayaan yang melimpah.
"Nanti darahnya bakal diminum dan dagingnya dimakan," ujar Dini.
Video viral tentang pesugihan berkedok arisan sosialita itu pun mendapat banyak tanggapan dari warganet. Banyak yang tak percaya dengan praktik mistis tersebut, tetapi ada pula yang percaya dan mengatakan pernah mengetahui adanya praktik tersebut.
Baca juga: Polisi Bentuk Tim Khusus Telusuri Arisan Sosialita Berujung Tumbal Brondong