"Kalau PPKM-nya nggak diperpanjang, tapi semua orang yang mau ke Tanah Abang dipersulit pakai berbagai surat, percuma saja," kata pria 47 tahun itu.
Menurut Asril, sejak pasar Tanah Abang dibuka di PPKM Level 4, jumlah pengunjung sangat sepi. Sebagai gambaran, pedagang yang mejaga toko milik orang lain itu mengaku bisa hanya satu kali masuk kerja dalam sepekan.
Asril mengatakan banyak pengunjung Tanah Abang berasal dari daerah penyangga Ibu Kota. Dia mengaku, salah satu langganannya asal Bogor tak bisa ke Tanah Abang karena terganjal syarat perjalanan. Sepinya pengunjung tersebut membuat Asril harus mencari kerjaan tambahan.
"Kalau enggak gitu, mau makan apa anak istri?," kata warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu.
Asril meminta pemerintah memberi solusi. Jika tak mampu memudahkan syarat orang masuk ke pasar, dia meminta pemerintah memberikan bantuan tunai. Bila perlu, kata dia, memberlakukan lockdown dengan suarat dipenuhi kebutuhan warganya. Namun, Asril mengigatkan bahwa kebutuhan warga tersebut bukan hanya perkara makan.
Misalnya seperti yang dihadapi Asril, dia kesulitan mencari dana untuk membayar sewa kontrakan yang jatuh tempo pertengahan Agustus ini. Ia juga dihadapkan biaya lain karena anaknya masuk rumah sakit sejak Kamis lalu.
"Coba kalau usaha kita dipermudah, berarti tinggal tergantung kitanya saja kan. Mau banyak atau mau sedikit rezeki itu sudah suratan-Nya," kata Asril setengah pasrah terkait keputusan PPKM besok.
Baca juga : Besok Saatnya Level PPKM Diturunkan? Wagub DKI: Kami Tunggu Pusat
M YUSUF MANURUNG