Jakarta - Sebanyak delapan anggota Aliansi Front Perjuangan Rakyat (FPR) ditangkap Kepolisan Resor Metro Jakarta Pusat. Mereka demonstrasi di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat untuk memprotes pertemuan tingkat tinggi UN-Food System Summit dan rangkaian peringatan Hari Tani Nasional 2021 pada Kamis siang kemarin, 23 September 2021.
Demonstran menuntut pemerintah agar memperhatikan kesejahteraan petani di daerah. Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan tindakan itu dilakukan karena massa telah melanggar ketentuan PPKM Level 3.
Kerumunan massa dinilai melanggar protokol kesehatan. "Ini pembelajaran untuk masyarakat bahwa penyampaian pendapat di muka umum yang menimbulkan kerumunan adalah dilarang," kata Hengki dalam keterangannya, Jumat, 24 September 2021.
Delapan demonstran FPR yang ditangkap telah menjalani pemeriksaan di kantor polisi. Malamnya, mereka dipulangkan dijemput orangtua masing-masing.
Delapan demonstran yang dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat untuk diperiksa, antara lain Kurniawan Sabar selaku Direktur INDIES, Symphati Dimas selaku Ketua PP FMN, Adzkia dari INDIES, Aufa dari FMN UI, Suib, Bayu, Oktio, dan Krisna dari FMN Unas.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan FPR, penangkapan terjadi saat massa yang juga tergabung dalam Global People Summit (GPS) baru saja membuka banner. Mereka langsung dihadang polisi dan diminta membubarkan diri. Delapan orang yang ditangkap, langsung dibawa ke Mapolrestro Jakarta Pusat.
Baca: Dinar Candy Akui Status Tersangka Pornografi Bikin Susah Cari Uang