TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengajak masyarakat DKI Jakarta mulai menghemat air tanah. Ia mengatakan, pengendalian penggunaan air tanah diperlukan di Jakarta demi mengantisipasi penurunan muka tanah.
"Perlu ada pengendalian, tidak ada larangan. Semuanya diatur kebutuhan air tanah, agar semuanya bisa memenuhi. Juga hotel, apartemen, perkantoran, diatur kebutuhan air tanahnya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa, 5 Oktober 2021.
Riza mengatakan bahwa PAM Jaya baru bisa mencakup 65 persen kebutuhan air. Sisanya masyarakat masih mengambil air tanah.
Ia mengatakan bahwa saat ini, Pemprov DKI dengan Kementerian PUPR telah menyiapkan sumber air baku lainnya selain dari Waduk Jatiluhur yang selama ini digunakan.
"Dari Karian Serpong, Jatiluhur, serta Juanda untuk ke depan, agar bisa menyalurkan kebutuhan air bersih di DKI Jakarta," ujar dia.
Riza berharap dengan adanya penyaluran air bersih ini penggunaan air tanah akan berkurang.
"Jadi semakin banyak PAM menyalurkan air bersih, maka penyedotan air melalui pompa akan berkurang ya," ujar Riza.
Ia meyakini bahwa kalau penyaluran air perpipaan sudah tersalurkan mencapai 100 persen, maka penggunaan air tanah di Jakarta akan berkurang.
KHANIFAH/ANTARA