TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya meminta polisi menyelesaikan kasus pengeroyokan yang mengakibatkan kematian seorang pelajar pada Rabu malam 6 Oktober 2021.
"Saya percaya Pak Kapolres akan melakukan investigasi hukum yang betul-betul profesional," kata Bima Arya saat mendatangi Markas Polresta Bogor Kota, Jumat, 8 Oktober 2021.
Bima Arya membawa pesan dari orang tua RM yang jadi korban pengeroyokan, agar hukum dapat tegak terhadap kasus anak mereka.
Sebelumnya seorang siswa SMA Negeri 7 Kota Bogor tewas di tempat setelah terkena tiga sabetan celurit dari seorang siswa SMAN 6 dan seorang temannya.
Peristiwa itu terjadi hanya berselang setelah tiga hari pelaksanaan pembelajaran tatap muka atau PTM di Kota Bogor. Meski demikian, saat pengeroyokan terjadi, kedua pihak tak mengenakan seragam sekolah.
Bima Arya mengatakan, kasus pengeroyokan itu tak dikaitkan dengan pembelajaran tatap muka. "Ini kan mereka juga bukan sedang pakai baju seragam, ya, di luar jam sekolah juga. Jadi, kami coba selesaikan satu per sau dahulu," ujar Bima.
Meski demikian, Bima mendukung langkah Kantor Cabang Daerah Dinas Pendidikan Wilayah II Jawa Barat yang menunda pembelajaran tatap muka di kedua SMA Negeri Kota Bogor tersebut.
"Kami tidak ingin ada ekses dari kasus ini, dan saya kira perlu diputus ya, mata rantai ini," ujar Bima.
Selanjutnya: Polisi akan lakukan penyelidikan...