Pendukung Anies lainnya yaitu PKS juga tak memahami maksud omongan Prasetyo.
Penasehat Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi mengatakan, tak ada pembohongan dalam pernyataan Anies di Workshop Nasional DPP PAN.
"Apa yang ditafsir bohongnya?" kata dia.
Ia pun mengatakan, sah saja jika ada yang menganggap pengunduran waktu Pilgub DKI dari 2022 menjadi 2024 sebagai upaya menjegal Anies. Sebab, gubernur termasuk dalam lembaga politik.
Namun, beda cerita dengan cap sebagai pembohong. Suhaimi menyebut perlu ada bukti yang menggambarkan kebohongan Anies.
"Itu sudah menempelkan sifat kepada seseorang harus dibuktikan," ujar Wakil Ketua DPRD DKI ini.
Sebelumnya, Anies Baswedan sempat menyampaikan gagalnya rencana dia kampanye Pilgub DKI 2022.
Ketika menghadiri acara PAN, Anies menyampaikan berencana mulai kampanye di tahun terakhir masa jabatannya. Namun, tidak ada perhelatan Pilgub DKI tahun depan.
"Dulu rencananya, nanti tahun terakhir baru mulai kampanye. Ternyata, tidak ada pilkada tahun depan. Jadi, ya sudah, kita kerja terus saja," ujar Anies, dikutip dari tayangan ulang acara workshop itu di akun Youtube PAN TV pada Rabu, 6 Oktober 2021.
"Kalau pilkadanya tidak ada, ya sudah, kita terusin saja kerja sampai akhir," ucap Anies.
Politikus PAN Zita Anjani menjelaskan bahwa dalam diskusi di partainya Anies tak menyinggung soal Pilgub DKI.
"Selama sesi, tidak ada sedikitpun kami menyinggung soal Pilgub, apalagi keluar statement dari Pak Anies yang mengaitkan Pilgub 2024 adalah usaha mengganjal dia. Tidak ada," kata Zita dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 10 Oktober 2021.
Anies menjadi pembicara Workshop PAN di Bali pada Senin, 4 Oktober 2021. Zita menjadi moderator ketika sesi diskusi kader PAN bersama Anies.
Menurut Zita, diskusi dengan Anies lebih banyak membahas pembangunan Ibu Kota. Politikus PAN ini juga sempat menanyakan kepada Anies apa yang akan dilakukan setelah masa jabatan gubernurnya berakhir pada 2022.
Anies pamer keris 7 lekukan...