TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya akan menggunakan alat Traffic Accident Analysis atau TAA untuk mengusut penyebab tabrakan dua bus TransJakarta di Jalan MT Haryono pada Senin pagi. Akibat kecelakaan pada Senin pagi sekitar pukul 9.40 WIB itu, sopir bus dan dua penumpang tewas.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan analisis kecelakaan lalu lintas menggunakan alat TAA kemungkinan akan dilakukan pada hari Selasa. Ditlantas Polda Metro Jaya juga berencana memeriksa kamera CCTV di dalam bus Transjakarta maupun di sekitar lokasi tabrakan.
"Di busway kan ada CCTV hadap depan dan belakang serta CCTV sekitar," kata Sambodo di kantornya, Senin 25 Oktober 2021.
Sambodo mengatakan penyidik akan memeriksa sejumlah saksi kecelakaan itu, termasuk penumpang bus Transjakarta. Namun sebagian penumpang bus masih menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka.
Penyidik Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan meminta keterangan dari TransJakarta dalam penyelidikan tabrakan itu. Sambodo mengatakan, bila ada dugaan human error seperti orang ngantuk, polisi akan meminta keterangan dari Transjakarta soal jam dinas dan istirahat. Termasuk kemungkinan sopir bus dalam pengaruh narkoba atau alkohol.
"Kan ada di tes darah, belum keluar hasilnya. Kalau kendaraan error, kami akan cek kapan terakhir bus dirawat," kata Sambodo.
Dalam kecelakaan bus Transjakarta di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur itu tiga orang tewas dan sekitar 30 orang terluka. Korban meninggal adalah dua penumpang dan satu sopir bus TransJakarta yang sempat terjepit di belakang kemudi.
Baca juga: Tabrakan Bus Transjakarta, Fraksi PDIP Minta Gubernur DKI Perbaiki Transportasi