TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Mabes Polri mengambil bongkahan beton dan besi dari gedung sekolah SMAN 96 Jakarta Barat yang roboh.
Bongkahan beton dan besi tersebut akan diteliti untuk proses penyelidikan mencari penyebab sekolah roboh gedung SMAN 96 Jakarta Barat.
"Sampel beton dan besi saja sama data teknis pembangunannya," kata salah satu petugas pemeriksa dari Puslabfor Mabes Polri Kompol Hariyandi saat ditemui di lokasi, Kamis 18 November 2021.
Hariyandi belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut soal pemeriksaan yang dilakukan Puslabfor. Ia juga belum bisa memastikan penyebab sekolah roboh disaat gedung SMAN 96 Jakarta dalam proses renovasi total.
Jika pemeriksaan berjalan lancar, dia memperkirakan penyebab robohnya gedung tersebut akan bisa diketahui seminggu ke depan. "Paling cepat seminggu ya, kita analisa dulu," katanya.
Sebelumnya, Gedung SMAN 96 Cengkareng, Jakarta Barat, ambruk saat proses renovasi besar pada Rabu kemarin. "Jadi itu lagi proses pembangunan baru, rehab total," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Aroman.
Aroman mengaku belum mengetahui pasti kronologi dan penyebab utama robohnya gedung SMA tersebut.
Robohnya gedung SMAN 96 Cengkareng Jakarta Barat tersebut mengakibatkan empat korban yang merupakan para pekerja bangunan.
Beberapa dari korban luka tersebut ada yang menderita patah kaki dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Jadi puingnya menimpa para pekerja. Warga sekitar enggak kena karena jauh, enggak ada warga luka," tutur Aroman.
Aroman belum dapat memastikan proses pembangunan SMAN 96 Jakarta Barat akan dilanjutkan atau dihentikan sementara karena proyek renovasi sekolah tersebut merupakan program Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
ANTARA
Baca juga: Tim Puslabfor Mabes Polri Periksa Lokasi Robohnya Gedung SMAN 96 Jakarta Barat