TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler di kanal Metro pada Sabtu 20 November 2021 kemarin didominasi soal kontroversi rencana pembentukan pasukan siber atau cyber army oleh Majelis Ulama Indonesia atau MUI DKI Jakarta.
Ketua MUI DKI KH Munahar Muchtar secara terang-terangan meminta bagian informasi dan teknologi MUI DKI untuk membela Gubernur DKI Anies Baswedan dari serangan para buzzer yang selalu mencari-cari kesalahan Anies.
Sejumlah pihak mengkritik keras rencana tersebut, namun di bagian kelompok pendukung Anies, juga mengungkapkan dukungannya, salah satunya adalah politikus Gerindra Muhammad Taufik.
Berita soal dukungan politikus Gerindra atas rencana pembentukan pasukan siber atau cyber Army MUI DKI menempati berita paling populer di kanal Metro sepanjang Sabtu kemarin.
MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan
Penasehat Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan MUI DKI memang harus menyampaikan keberhasilan yang selama ini telah dicapai Gubernur Anies Baswedan selama memimpin DKI Jakarta.
Menurut Taufik, Anies Baswedan selama ini selalu menjadi sasaran tembak dan dicari-cari kesalahannya oleh para buzzer
Buzzer para penyerang Anies Baswedan, itu kata taufik, berasal dari kelompok yang sama sejak zaman pemilihan kepala daerah atai Pilkada DKI 2017. Anies yang semula dianggap underdog berhasil mengalahkan inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan wakilnya Djarot Saiful hidayat.
"Kalau kita perhatikan kan buzzer-buzzer nyerang terus, dianggap Pak Anies enggak pernah berbuat apa-apa," kata Taufik.
Menurut Taufik ada pihak yang tidak siap kalah di Pilkada 2017. Mereka, para buzzer itu, kata Taufik selalu meneyrang sejak Pilkada DKI 2017, dan semakin menjadi-jadi ketika kalah di pilkada.
Taufik menyampaikan para buzzer selalu meneyrang bahwa Anies memenangkan Pilkada karena politik identitas. Oposisi, kata Taufik, tak pernah mau menerima kekalahan dan selalu menganggap apa yang dilakukan Anies salah.
Baca beritanya disini
Soal MUI DKI Mau Bentuk Cyber Army, Anies Baswedan: Saya Komentar Jakarta Saja
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memilih tak mau berkomentar soal kontroversi pembentukan pasukan siber atau cyber army oleh MUI DKI.
Anies beberapa hari belakangan memang memilih diam dan tak mau berkomentar untuk soal-soal isu sensitif, seperti Formula E dan belakangan soal pasukan siber MUI DKI.
Anies hanya berjalan menuju pintu keluar lokasi pameran Jakarta Biennale di Museum Nasional, Jakarta Pusat ketika ditanya awak media.
"Saya komentar Jakarta aja," kata dia, Sabtu, 20 November 2021.
Sebelumnya, Ketua Umum MUI DKI Munahar Muchtar berharap jajarannya di bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) dapat membela dan membantu Anies dari serangan para buzzer.
Baca beritanya disini
MUI DKI Bentuk Pasukan Siber, Lawan Buzzer Penyerang Anies Baswedan
Ketua Umum Mejelis Ulama Indonesia atau MUI DKI Jakarta, Munahar Muchtar, beharap bidang Infokom lembaganya memiliki pasukan siber. Salah satu tujuannya untuk melawan pendengung atau buzzer yang mencari kesalahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut Munahar, Anies Baswedan telah bekerja keras untuk masyarakat Ibu Kota. Jika buzzer menyerang, kata dia, maka Infokom MUI DKI akan mengangkat keberhasilan Anies di tingkat nasional maupun internasional.
“Beliau ini termasuk 21 orang Pahlawan Dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta,” kata Munahar seperti dikutip di laman resmi mui.or.id, pada Kamis, 18 November 2021.
Baca beritanya disini
Baca juga: Ketua MUI DKI Sebut Pasukan Siber Tak Gunakan Dana Hibah dari Pemprov DKI