Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indeks Kebahagiaan Warga Jakarta Turun, Wagub DKI: Tergerus Pandemi Covid-19

image-gnews
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Desember 2021. TEMPO/Lani Diana
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Desember 2021. TEMPO/Lani Diana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara soal hasil survei BPS yang menyebut indeks kebahagiaan warga Ibu Kota Jakarta menurun sejak tahun 2017. Riza menjelaskan alasan turunnya indeks tak membuat jargon yang digaungkan Gubernur Anies Baswedan yaitu, "maju kotanya bahagia warganya", tidak relevan. 

"Saya baru dengar rilis dari BPS itu ya, nanti kami akan cek. Yang pasti memang akibat dampak pandemi Covid-19 besar sekali terhadap kesehatan dan juga perekonomian kita," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Desember 2021. 

Riza mengatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta sudah berusaha memperbaiki sumber perusak kebahagiaan warga Jakarta itu. Seperti misalnya dengan pelonggaran PPKM ke Level 1, vaksinasi yang sudah 120 persen, dan penurunan angka kematian akibat Covid-19. 

"Namun demikian, kami minta kepada warga untuk tetap waspada dan hati-hati karena ada varian baru Omicron," ujar Riza. 

Dalam rilis BPS, indeks kebahagiaan DKI Jakarta pada 2017 atau saat Anies Baswedan mulai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta berada di angka 71,33 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian pada 2021, BPS menyebut indeks kebahagiaan DKI turun menjadi 70,68 persen. Namun, tidak dijelaskan alasan turunnya indeks kebahagiaan tersebut. 

Adapun daerah lain yang juga mengalami penurunan indeks kebahagiaan di kawasan Jawa-Bali-Nusa Tenggara, antara lain Banten, Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara Barat. 

Baca juga: Hadapi Puncak Musim Hujan, Wagub DKI: Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa 

M JULNIS FIRMANSYAH 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Sensus Pertanian 2023 Diharapkan Jadi Basis Kebijakan Pemerintahan Mendatang

11 menit lalu

Pengamat Pertanian Khudori memaparkan statistik pertanian terkini dalam Forum Diskusi Ekonomi Politik bertajuk
Hasil Sensus Pertanian 2023 Diharapkan Jadi Basis Kebijakan Pemerintahan Mendatang

Pengamat pertanian mendorong presiden yang terpilih pada 2024 dapat menggunakan hasil Sensus Pertanian 2023 yang dikeluarkan BPS sebagai basis untuk membuat kebijakan.


Kemenko Perekonomian Bantah Banyaknya Petani Gurem Tak Turunkan Produktivitas Pertanian

1 jam lalu

Petani memikul gabah yang baru dipanen saat panen raya padi di Kampung Bojong Jambu, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2023. Termasuk distribusi air yang disedot dari sungai juga belum merata terutama saat kemarau sekarang. TEMPO/Prima mulia
Kemenko Perekonomian Bantah Banyaknya Petani Gurem Tak Turunkan Produktivitas Pertanian

Kemenko Perekonomian membantah, peningkatan jumlah petani gurem dapat turunkan produktivitas sektor pertanian.


Meningkatnya Jumlah Petani Gurem Dianggap Bisa Turunkan Produktivitas Pertanian

1 jam lalu

Pemandangan sawah daerah Rorotan di tengah ibu kota, Jakarta, Rabu, 1 November 2023.  Lahan tersebut merupakan lahan beberapa perusahaan salah satunya yaitu PT. NUSA Kirana. RE dan beberapa lahan milik warga setempat. TEMPO/Magang/Joseph.
Meningkatnya Jumlah Petani Gurem Dianggap Bisa Turunkan Produktivitas Pertanian

Asosiasi pangan menyebut, menyempitnya lahan pertanian yang ditunjukkan dengan meningkatnya petani gurem dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas pertanian.


Harga Cabai Tembus Rp110 Ribu per Kilogram, Pedagang: Yang Beli Satu Ons Saja Jarang

18 jam lalu

Aktivitas penjualan cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin, 13 November 2023. Melansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dari Bank Indonesia, data mencatat harga semua jenis cabai yang kian melonjak. Sementara di DKI Jakarta, harga cabai rawit merah sebesar Rp 97.500 per kilogram. Sementara harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional per hari ini sebesar Rp 78.100 per kilogram. Angka ini naik 2,56 persen atau sebesar Rp 1.950 dibandingkan sehari sebelumnya. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Cabai Tembus Rp110 Ribu per Kilogram, Pedagang: Yang Beli Satu Ons Saja Jarang

Para pedagang mengeluhkan harga cabai yang melonjak hingga mempengaruhi daya beli


Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat Masih Menunggu Legalitas dari Pemprov DKI

1 hari lalu

Beberapa sampel nyamuk yang akan diteliti di
Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat Masih Menunggu Legalitas dari Pemprov DKI

Semula penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat akan dilakukan pada awal Desember 2023, namun hingga kini belum berjalan.


BPS Sebut Usaha Pertanian di DKI Jakarta Masih Ada, tapi....

1 hari lalu

Pemandangan sawah daerah Rorotan di tengah ibu kota, Jakarta, Rabu, 1 November 2023.  Lahan tersebut merupakan lahan beberapa perusahaan salah satunya yaitu PT. NUSA Kirana. RE dan beberapa lahan milik warga setempat. TEMPO/Magang/Joseph.
BPS Sebut Usaha Pertanian di DKI Jakarta Masih Ada, tapi....

BPS menyebut berdasarkan sebaran wilayahnya, usaha pertanian perorangan yang banyak berada di Jawa Timur dan paling sedikit di DKI Jakarta.


Heru Budi Lantik Heru Suwondo jadi Kepala Dinas Bina Marga DKI

1 hari lalu

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melantik Heru Suwondo sebagai Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Selasa, 5 Desember 2023. Dokumen Humas Pemprov DKI
Heru Budi Lantik Heru Suwondo jadi Kepala Dinas Bina Marga DKI

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono resmi melantik Heru Suwondo sebagai Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta.


Jumlah Petani Gurem Meningkat, Ada Korelasi dengan Menyempitnya Lahan?

1 hari lalu

Petani mengambil bibit padi yang akan di tanam di daerah Rorotan, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. Sawah di kelurahan Rorotan merupakan sawah satu satunya di wilayah Provinsi daerah Jakarta yang memiliki lahan seluas 300 hektar. TEMPO/Magang/Joseph
Jumlah Petani Gurem Meningkat, Ada Korelasi dengan Menyempitnya Lahan?

BPS melaporkan terdapat 16,89 juta petani gurem pada 2023. Jumlah ini mengalami kenaikan 18,54 persen dibanding 2013. Apa alasannya?


Kunjungan Wisatawan Mancanegara Capai 9,9 Juta hingga Oktober 2023, Sandiaga: Melampaui Target

1 hari lalu

Sejumlah umat Hindu berbaur dengan wisatawan mancanegara saat melakukan ritual melukat atau pembersihan diri pada hari Banyu Pinaruh di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Ahad, 21 Mei 2023. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Kunjungan Wisatawan Mancanegara Capai 9,9 Juta hingga Oktober 2023, Sandiaga: Melampaui Target

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman mencapai 9.942.004 kunjungan hingga Oktober 2023


Jumlah Petani Gurem di Yogyakarta Terbanyak di Jawa, BPS Beberkan Alasannya

2 hari lalu

Petani tengah memanen dan menggiling padi di kawasan Babelan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 11 Oktober 2021. Provinsi Jawa Barat, dengan luas lahan 1.578.835 hektare yang menghasilkan padi 9.084.957 ton GKG atau setara 5.212.039 ton beras. Tempo/Tony Hartawan
Jumlah Petani Gurem di Yogyakarta Terbanyak di Jawa, BPS Beberkan Alasannya

BPS melaporkan bahwa Yogyakarta menjadi provinsi dengan jumlah petani gurem terbanyak di Pulau Jawa. Apa sebabnya?