TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara soal hasil survei BPS yang menyebut indeks kebahagiaan warga Ibu Kota Jakarta menurun sejak tahun 2017. Riza menjelaskan alasan turunnya indeks tak membuat jargon yang digaungkan Gubernur Anies Baswedan yaitu, "maju kotanya bahagia warganya", tidak relevan.
"Saya baru dengar rilis dari BPS itu ya, nanti kami akan cek. Yang pasti memang akibat dampak pandemi Covid-19 besar sekali terhadap kesehatan dan juga perekonomian kita," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Desember 2021.
Riza mengatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta sudah berusaha memperbaiki sumber perusak kebahagiaan warga Jakarta itu. Seperti misalnya dengan pelonggaran PPKM ke Level 1, vaksinasi yang sudah 120 persen, dan penurunan angka kematian akibat Covid-19.
"Namun demikian, kami minta kepada warga untuk tetap waspada dan hati-hati karena ada varian baru Omicron," ujar Riza.
Dalam rilis BPS, indeks kebahagiaan DKI Jakarta pada 2017 atau saat Anies Baswedan mulai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta berada di angka 71,33 persen.
Kemudian pada 2021, BPS menyebut indeks kebahagiaan DKI turun menjadi 70,68 persen. Namun, tidak dijelaskan alasan turunnya indeks kebahagiaan tersebut.
Adapun daerah lain yang juga mengalami penurunan indeks kebahagiaan di kawasan Jawa-Bali-Nusa Tenggara, antara lain Banten, Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Hadapi Puncak Musim Hujan, Wagub DKI: Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa
M JULNIS FIRMANSYAH