TEMPO.CO, Jakarta - Anjing pelacak atau yang juga disebut sebagai K-9 adalah anjing yang secara khusus dilatih untuk membantu anggota kepolisian.
Pelibatan anjing dalam membantu tugas kepolisian untuk menegakkan hukum sudah dilakukan sejak abad pertengahan (sekitar abad ke 15), sebagaimana dijelaskan dalam policechiefmagazine.org.
Melansir dari akc.org, jenis anjing yang digunakan sebagai anjing pelacak, antara lain German Sheperd, Rottweiler, Doberman Pinscher, Labrador Retriever, Belgian Malinois, Giant Shnautzer, Boxer, Great Dane, Bullmastiff, dan Staffordshire Terrier Jenis-jenis anjing tersebut memiliki karakter yang kuat baik dalam kemampuan melacak, membuntuti, dan mendeteksi. Dengan demikian, anjing ini bisa dilatih dan akhirnya masuk sebagai anjing polisi.
Pemilihan jenis anjing disesuaikan dengan kebutuhan departemen atau unit K-9. Setelah itu, anjing diberikan pelatihan terlebih dahulu, perihal kepatuhan, perlindungan, pencarian, pelacakan, dan penangkapan kriminal.
Anjing juga diajarkan untuk mendeteksi narkotika dan bahan peledak. Oleh karena itu, secara umum tugas anjing pelacak adalah membantu apparat penegak hukum dalam mendeteksi zat illegal, membantu mencari orang hilang, dan menjaga perdamaian.
Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan anjing pelacak menunjukkan tempat penyimpanan ganja saat rilis pengungkapan ganja 1,4 ton dan sabu 100 kg di kantor BNN Cawang, Jakarta, Jumat, 1 Februari 2019. BNN berhasil mengungkap peredaran gelap narkotika jenis ganja seberat 1,4 ton oleh jaringan Aceh, serta penyelundupan sabu seberat 100 kg dari jaringan Malaysia-Aceh dan jaringan Thailand. ANTARA
Penggunaan anjing pelacak turut digunakan di Kepolisan Indonesia sedari Orde Lama yang masuk ke dalam struktur bagian Detasemen Anjing Pelacak atau yang dikenal dengan Detasemen K-9.
Detasemen ini masuk ke dalam Direktorat di Lingkungan Baharkam Polisimdengan nama Direktorat Polisi Satwa.
Adapun ahap awal yang dilakukan untuk melatih anjing-anjing dalam Detasemen K-9 Polri tersebut mulai dari pemeriksaan kesehatan, perangai, dan ketekunannya memahami bau.
Selain itu, anjing-anjing ini juga dilatih dengan porsi yang cukup berat untuk melatih kecermatan, agar dapat menyelesaikan ujian dengan baik. Di samping latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuannya, para anjing pelacak tersebut juga dibekali pelatihan untuk menemukan senjata api, benda kecil, dan orang hilang.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca : 25 Anjing Pelacak Ikut Dikerahkan untuk Halau Massa Reuni 212 ke Patung Kuda
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.