Asep mengatakan, sejak dia dilantik sebagai Kepala Lapas Tangerang pada 15 Desember 2021, berbagai pembenahan dilakukan. Selain pembenahan di setiap blok hunian, Asep dan tim juga melakukan penertiban tamping. Dan untuk penguatan mental dan rohani bagi penghuni beragama Islam dengan Jumat Ibadah Menjemput Rahmat atau disingkat Jimat. Dan ibadah di gereja bagi napi kristiani dan agama lain di tempat ibadah yang disediakan.
Rian merupakan korban selamat kebakaran di penjara itu pada September 2021 lalu. Kebakaran hebat melanda Blok Chandiri Nengga 2 dan menewaskan 49 orang narapidana.
Dalam kesaksiannya secara virtual Rian dicecar Ketua Majelis Hakim Aji Suryo dan anggota Majelis Hakim Ismail. Selain melihat kobaran api, Rian juga menyelamatkan diri ke kamar 16 bersama sekitar 30 orang yang selamat dari maut.
Rian dalam kesaksian di bawah sumpah mengatakan melihat api sampai jatuh korban jiwa. Rian juga mengatakan dia harus membayar uang kamar senilai Rp 2 juta, dan uang kebersihan mingguan Rp 5 ribu.
Rian merupakan penghuni Blok Chandiri Nengga 2. Sebelumnya dia berada di Blok E dan dipindah ke Blok C2. Selama di Blok barunya itu Rian tidak dapat jatah kamar dia kebagian tidur di aula blok.
Di muka persidangan Rian mengatakan terbangun dari tidur karena berisik. Rupanya saat terbangun pada Rabu dini hari pukul 01.35 WIB 8 September 2021, api sudah menyala di blok.
"Terbangun karena berisik. C2 belum terbuka, padahal sudah teriak-teriak. Tidak ada petugas saat itu,"kata Rian dalam pemeriksaan saksi secara sidang virtual.
Majelis hakim pun bertanya apakah saksi berusaha memadamkan api? Dan dijawab Rian tidak bisa (memadamkan) karena nyala api sudah besar.
Rian juga menyebutkan yang membuat api lebih besar menyala adalah karena kasur terbakar semua. Saat ditanya oleh hakim apakah semua kamar itu terkunci semua, Rian mengatakan tidak ada kamar terkunci, kecuali pintu blok yang dikunci dari luar.
Dari seluruh kamar plus aula yang berisi 122 orang, hanya kamar 16 yang tidak terbakar. "Jadi penghuni di aula lari masuk ke kamar, sekitar 30 orang," kata Rian.
Rian juga mengatakan pintu Blok C baru dibuka sekitar 25 menit kemudian. Api sudah menyala besar, 30-an penghuni keluar tunggang- langgang melewati api besar dan asap yang mengurung Blok.
"Teman-teman yang meninggal terbakar mungkin sesak nafas, pingsan duluan karena banyak asap," kata Rian.
AYU CIPTA