TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Depok berencana menggunakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) wilayah Timur yang sedang dalam tahap pembangunan sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19.
Gedung yang saat ini masih dalam tahap pembangunan itu direncanakan segera dioperasikan untuk membantu menambah kekurangan bed akibat lonjakan kasus Covid-19.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, saat ini tempat isolasi terpusat masih sangat minim di Depok sehingga sebagai alternatifnya digunakan RSUD wilayah timur.
“Saat ini di Depok, tempat isoter (hanya) berada di Pusat Studi Jepang UI dan kapasistasnya 56 bed, rencananya RSUD wilayah timur akan dipergunakan jadi tempat isoter,” kata Dadang, Sabtu 12 Februari 2022.
Dadang mengatakan, sejalan dengan itu, pihaknya juga sedang mengupayakan Makara UI untuk bisa juga dijadikan tempat isoter, namun karena masih banyaknya reservasi disana, diperlukan waktu untuk pengoperasiannya.
“Kami juga sedang melakukan komunikasi dengan pihak Makara UI, karena masih ada kegiatan, mereka menyelesaikan dulu kegiatan-kegiatan dengan customernya,” kata Dadang.
Lebih jauh Dadang mengatakan, data terakhir menunjukkan, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) Covid-19 di pusat layanan kesehatan telah mencapai 62 persen untuk tempat isolasinya dan 47 persen untuk ICU nya. Sementara untuk isoternya sebesar 85,71 persen.
Sebelumnya pemerintah merencanakan untuk menyediakan tempat isolasi terpusat di masing-masing kecamatan, namun, entah kenapa rencana itu dibatalkan. “Untuk isoter berbasis masyarkat kita akan tunda dulu, kita akan lebih yang di PSI dan Makara UI serta RSUD wilayah timur,” kata Dadang.
Sebagai informasi, RSUD wilayah timur yang dibangun di Kelurahan Cimpaeun, Tapos, saat ini tengah menyelesaikan tahap akhir pembangunannya. Pada bulan September 2021 lalu, pengerjaannya tengah berfokus pada Mechanical Electrical dan Plumbing (MEP).
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: Kasus Covid-19 Depok Tertinggi di Jawa Barat