TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap 3 kader HMI yang menggelar demo di depan Istana Negara pada Jumat, 23 April 2022 lalu. Penangkapan dilakukan karena ketiganya telah memukul polisi.
Sekelompok massa Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) menggelar demo di depan Istana Negara, Jakarta Pusat pada Jumat 23 April 2022. Unjuk rasa yang menuntut pengungkapan kasus salah tangkap kader HMI ini diwarnai kericuhan.
Dua orang polisi diketahui menjadi korban pemukulan oleh peserta unjuk rasa tersebut. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Wisnu Wardana menyampaikan telah melakukan visum terhadap dua polisi.
"Untuk sementara yang telah kita visum ada dua orang (anggota polisi)," kata Wisnu saat dihubungi, Sabtu 23 April 2022.
Dua orang polisi itu disebut Wisnu menjadi korban pemukulan oleh massa HMI dalam demo tersebut. Keduanya pun mengalami luka memar di tangan dan badannya.
Wisnu menyampaikan bahwa tiga orang kader HMI telah ditangkap pada demo yang berlangsung pada Jumat 22 April 2022 sore. Salah satu orang yang ditangkap mempunyai peran sebagai koordinator aksi.
"Ada korlapnya (koordinator lapangan) sama peserta aksinya," ungkap Wisnu.
Disampaikan oleh Wisnu bahwasannya tiga orang itu hingga siang ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Metro Jakarta Pusat. Polisi tengah memeriksa ketiganya untuk mengungkap sosok pelaku pemukulan kepada dua anggota polisi yang mengamankan unjuk rasa tersebut.
"Ya itu masih dikembangkan masalah pemukulan itu. Terus kita proses dari tempatnya udah salah di depan Istana. Terus nggak ada pemberitahuan kemudian dibubarkan ada perlawanan sama pemukulan. Nanti kan kita kembangkan lagi," ujar Wisnu.
Demo kader HMI di depan Istana Negara yang dilaksanakan pada Jumat sore 22 April 2022 disampaikan Wisnu bahwa aksi demonstrasi itu diduga melanggar sejumlah aturan dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Lokasi demonstrasi yang di depan Istana Negara tersebut melanggar aturan karena yang diperbolehkan adalah di Patung Kuda Monas.
"Iya ada pelanggaran hukum. Kan nggak ada pemberitahuan aja udah salah itu. Tempatnya kan demo dia salah juga," kata Wisnu.
Wisnu menyampaikan untuk 3 kader HMI hingga saat ini ketiganya masih menjalani pemeriksaan. Ketiga kader HMI itu masih berstatus saksi. Terkait dugaan pemukulan terhadap anggota kepolisian, 3 orang itu masih diperiksa.
Soal pemulangan oleh kader HMI itu, Wisnu menyampaikan bahwa semua bergantung dari hasil pemeriksaan yang tengah berlangsung hari ini. "Kalau dipulangkan kan bisa aja dipulangkan tapi proses lanjut. Intinya kita proses prosedural aja," tutur Wisnu.
Baca juga: Kader HMI Jadi Korban Salah Tangkap Kasus Begal, Polisi: Kita Lihat Vonis Hakim