Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TPA Cipayung Depok Kian Mengkhawatirkan, Kepala UPT: Sangat Riskan

image-gnews
Sejumlah alat berat mengeruk sampah di TPA Cipayung Depok, Jawa Barat, Rabu, 11 Mei 2022. Volume sampah pasca Lebaran di Kota Depok mengalami peningkatan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah alat berat mengeruk sampah di TPA Cipayung Depok, Jawa Barat, Rabu, 11 Mei 2022. Volume sampah pasca Lebaran di Kota Depok mengalami peningkatan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Kondisi Tempat Pemrosesan Akhir atau TPA Cipayung Depok semakin mengkhawatirkan. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Cipayung Ardan Kurniawan pesimistis tempat pembuangan sampah milik Pemerintah Kota Depok itu bisa bertahan hingga sebulan lagi. 

“Sudah sangat riskan ya, mungkin satu bulan lagi juga kita sudah pesimistis,” kata Ardan kepada wartawan di Depok, Senin, 23 Mei 2022.

Kekhawatiran Ardan itu dipicu sejumlah kejadian longsoran sampah baik skala kecil maupun skala besar. Kejadian itu menyebabkan operasional truk sampah terganggu.

“Minggu lalu, TPA Cipayung sempat mengalami longsor hingga menyebabkan antrean mobil pengangkut sampah dan pelayanan terganggu, itu bukan yang pertama memang, pernah ada juga longsoran-longsoran kecil,” kata Ardan.

TPA Cipayung saat ini hanya memiliki dua dari tiga kolam penampungan yang masih aktif. Kapasitas kedua kolam itu telah mencapai kurang lebih 2,5 juta kubik sampah. Idealnya, tempat sampah yang telah ada berdiri sejak tahun 80-an itu hanya dapat menampung 1,3 juta kubik.

Volume sampah itu menyebabkan gunungan sampah setinggi 20 hingga 25 meter dari atas permukaan tanah.

Dengan kondisi itu, seharusnya TPA Cipayung sudah tidak lagi bisa menampung sampah baru. Namun tempat itu adalah satu-satunya penampungan sampah di Kota Depok.

“Saat ini saja, sampah Depok yang masuk ke TPA Cipayung itu sudah sekitar 1.100 ton per hari sebelumnya mungkin 1.000 ton. Ada peningkatan,” kata Ardan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harapan satu-satunya adalah Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo di Kabupaten Bogor. Jika Kota Depok dapat membuang sampah ke TPPAS Lulut-Nambo, beban TPA Cipayung dapat berkurang.

“Upaya yang sangat realistis itu adalah pengalihan pembuangan ke TPPAS Lulut-Nambo,” kata Ardan.

Tapi sampai hari ini, belum mendapatkan informasi dari Pemerintah Provinsi Jawa barat soal pembuangan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo. 

Pemprov Jabar sebelumnya menjanjikan Kota Depok bisa membuang sampah ke TPPAS Lulut-Nambo. Janji pertama pada Oktober 2019 namun karena sarana dan prasarana belum siap, akhirnya janji kedua diberikan pada Februari 2020.

Bulan Februari 2020 kembali diundur sehingga diberikan lagi janji di bulan Februari 2022, tapi kembali diundur lagi dan sampai hari ini Depok belum bisa buang sampah ke TPPAS Lulut-Nambo. Akibatnya Kota Depok hanya bisa mengandalkan TPA Cipayung, meski sudah kritis.  

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Baca juga: Gugat Pemda Depok Soal TPA Cipayung, Warga: Kami Tak Ingin Perang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

4 jam lalu

Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul meneken kerjasama kelola sampah bersama di hadapan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kepatihan Jumat, 17 Mei 2024. Dok.istimewa
Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.


Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

12 jam lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana dikonfirmasi terkait perundungan siswi SMP di Mapolres Metro Depok, Jumat, 17 Mei 2024. Foto: TEMPO/Ricky Juliansyah
Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.


Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

19 jam lalu

Ilustrasi bullying/risak di tempat kerja. Shutterstock.com
Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.


Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

23 jam lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.


Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

1 hari lalu

Siswa membawa poster saat unjuk rasa didepan kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2023. Pada aksinya mereka menuntut pemerintah untuk mencari solusi terhadap 14 siswa SMA - SMK kurang mampu di Depok yang terancam putus sekolah karena tidak lolos saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan alasan kuota sudah penuh. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.


Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

1 hari lalu

Tangkapan layar video viral Toyota Fortuner halangi perjalanan ambulans yang sedang membawa pasien ke rumah sakit di Depok, Jawa Barat. (TEMPO.)
Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.


KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

1 hari lalu

Warga saat mengurus berkas pindah memilih atau pindah TPS Pemilu di kantor KPU Depok, Jawa Barat, Senin, 15 Januari 2024. Hari terakhir pengurusan surat pemilih yang pindah tempat memilih atau TPS bagi pemilih yang sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), agar tetap bisa melakukan pencoblosan di lain tempat ramai dipadati oleh warga. TEMPO/M Taufan Rengganis
KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.


Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

1 hari lalu

Personel Satpol PP Kota Depok saat mencopot spanduk Supian Suri di sekitar Kecamatan Cilodong, Depok, Kamis, 16 Mei 2024. Foto : Istimewa
Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.


Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

1 hari lalu

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.


Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

2 hari lalu

Orang tua siswa korban tewas rombongan bus SMK Lingga Kencana, Diana menunjukan foto semasa hidup mendiang Mahesya di RT. 01/10 kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Minggu, 12 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.