TEMPO.CO, Tangerang - Kedua pelaku pembunuhan kasus mayat dalam karung di Bojong Nangka, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, disoraki oleh warga yang tinggal berdekatan dengan rumah korban. Ratusan warga menonton rekonstruksi pembunuhan Suherlan, yang tewas dibunuh tetangganya sendiri.
Warga Bojong Nangka menyoraki kedua pelaku pembunuhan yang dikawal ketat pihak kepolisian. Sugandi (70), seorang tokoh masyarakat di kampung Dukuh Pinang kelurahan Bojong Nangka, kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, merasa heran karena pelaku dan korban sebenarnya berteman.
"Kedua pelaku dan korban ini sama-sama mengenal satu sama lain karena rumah mereka berdekatan," kata Sugandi, Kamis, 2 Juni 2022.
Menurut Sugandi, kedua pelaku maupun korban dikenal baik di lingkungan masyarakat setempat. Mereka tidak pernah terlibat cekcok bahkan beberapa kali terlihat duduk di teras rumah korban dan minum kopi bersama.
"Pada saat kejadian itu ya saya tidak tau ya ada permasalahan apa, tapi memang ketiganya dikenal baik dan tidak ada perselisihan. Pelaku T rumahnya hanya 20 meter dari rumah korban, dan pelaku YM ini rumahnya persis di depan rumah korban," ujarnya.
Sugandi mengatakan pelaku T rajin beribadah salat di masjid. Dia tidak menyangka bahwa T tega membunuh tetangganya sendiri dan menenggelamkan mayatnya di Danau Gawir.
"Korban itu tinggal di rumah sendirian, istrinya sudah meninggal dan anaknya yang paling kecil di pesantren. Pekerjaan korban mengumpulkan barang-barang bekas," kata Sugandi.
Sementara T bekerja sebagai tukang servis televisi, dan YM adalah asistennya. "YM ini ikut kerja sama T, jadi kalau ada kerjaan YM bantuin dia, pelaku dua- duanya warga sini, kalau korban memang warga pendatang, ya baru beberapa tahun tinggal di kampung ini," ujarnya.
Kasus pembunuhan itu terungkap setelah polisi menyelidiki penemuan mayat dalam karung yang mengambang di Danau Gawir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang pada 31 Mei lalu.
Menurut polisi, motif pembunuhan itu karena pelaku sakit hati akibat ucapan korban yang diduga melecehkan kakak perempuan pelaku. "Pada saat kejadian mereka berkumpul di rumah korban pukul 8.30. Mereka bersama menonton video porno yang berasal dari ponsel pelaku. Saat menyaksikan, korban bicara ke pelaku dengan kalimat yang membuat pelaku tersinggung," kata Zulpan.
Pelaku membunuh korban dengan memukul kepalanya menggunakan kapak. Mayat korban dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke Danau Gawir.
Sejumlah barang bukti kasus mayat dalam karung telah diamankan oleh polisi. Salah satu barang bukti itu berupa barbel yang terbuat dari semen untuk digunakan pelaku sebagai alat pemberat yang membuat korban tenggelam ketika dibuang di danau.
MUHAMMAD KURNIANTO
Baca juga: Kasus Mayat dalam Karung di Tangerang, Pelaku Pembunuhan Berteman dengan Korban